Cedera Muskuloskeletal atau cedera yang terjadi pada tulang, sendi dan jaringan lunak (ruang lingkup Orthopedi) dapat terjadi sewaktu waktu yang diakibatkan dari patah tulang saat kegiatan berolahraga atau kecelakaan, luka tusuk, luka, infeksi hingga faktor degeneratif atau penuaan.
Melalui webinar kesehatan bertajuk "Penanganan Awal Cedera Muskuloskeletal (Tulang, Sendi, Jaringan Lunak)", dokter spesialis Orthopedi Siloam Hospitals Palangkaraya, Dr. Donny Bastian, Sp.OT., menyampaikan bagaimana agar masyarakat dapat mengenali adanya cidera Muskuloskeletal dan penanganan awal hingga ditangani oleh dokter spesialis Orthopedi. Menurut Donny Bastian, mengenali adanya cidera Muskuloskeletal dapat diketahui melalui dua hal, yaitu timbulnya gejala dan terjadinya cidera pada ruang lingkup tulang, sendi dan jaringan lunak (terdiri dari otot, saraf dan pembuluh darah).
"Gejala dan cedera Muskuloskeletal dimulai dengan timbulnya rasa nyeri, bengkak dan memberatnya gerakan lalu timbulnya bengkak dengan periode waktu , adanya gangguan fungsi pada tulang, sendi atau jaringan lunak. Serta yang paling akhir adalah gejala diketahui dari adanya luka tusuk atau mengalami kecelakaan saat berolahraga atau kecelakaan lalulintas", tutur Donny Bastian.
Dikatakannya, cidera muskuloskeletal diikuti dengan sejumlah tanda lainnya pada tubuh, yaitu perubahan bentuk dan perubahan panjang, timbulnya bengkak, memar dan tidak bisa digerakkan serta areal tubuh yang cidera terasa hangat.
"Penanganan awal jika sudah terbukti mengalami cidera, maka dianjurkan meminimalkan gerakan dan cegah cedera lanjutan, istirahat, kompres air es, dibebat atau diganjal", ungkap Donny menjelaskan.
Menurutnya, selain penanganan awal, pemberian gel/cream dapat pula digunakan.
"Dengan catatan, mengikuti saran dokter ahli Orthopedi agar hasil yang didapatkan lebih maksimal", imbuh Donny Bastian.
Dokter spesialis Orthopedi Siloam Hospitals Palangkaraya, Dr. Donny Bastian, Sp.OT., dalam webinar menyampaikan pula agar segera ke dokter Orthopedi guna mendapatkan penanganan yang lebih spesifik jika masyarakat luas dalam aktivitasnya mengalami patah tulang, nyeri hebat dalam lingkup sendi, tulang maupun diareal jaringan lunak hingga nyeri kronis dan bertambahnya bengkak pada areal muskuloskeletal.
"Harus segera diatasi jika mengalami patah tulang , kecelakaan atau luka tusuk. Dalam penanganan tersebut, pihak kami tetap menjalankan prosedur protokol kesehatan dimasa new normal ini. Operasi diakibatkan cidera muskuloskeletal dapat dilakukan jika diperlukan", pungkas Donny Bastian.
Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem pada tulang sendi dan jaringan lunak. Tulang terdiri dari 270 tulang saat lahir dan 206 tulang saat dewasa. Organ tulang berfungsi sebagai tempat melekatnya otot, menyangga tubuh dan tulang memiliki kemampuan sembuh yang sangat baik. Adapun persendian merupakan pertemuan antar tulang yang berfungsi sebagai engsel dan memungkinkan terjadinya pergerakan sedangkan jaringan lunak terdiri dari otot, saraf dan pembuluh darah. (RLs/Ind/43*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Melalui webinar kesehatan bertajuk "Penanganan Awal Cedera Muskuloskeletal (Tulang, Sendi, Jaringan Lunak)", dokter spesialis Orthopedi Siloam Hospitals Palangkaraya, Dr. Donny Bastian, Sp.OT., menyampaikan bagaimana agar masyarakat dapat mengenali adanya cidera Muskuloskeletal dan penanganan awal hingga ditangani oleh dokter spesialis Orthopedi. Menurut Donny Bastian, mengenali adanya cidera Muskuloskeletal dapat diketahui melalui dua hal, yaitu timbulnya gejala dan terjadinya cidera pada ruang lingkup tulang, sendi dan jaringan lunak (terdiri dari otot, saraf dan pembuluh darah).
"Gejala dan cedera Muskuloskeletal dimulai dengan timbulnya rasa nyeri, bengkak dan memberatnya gerakan lalu timbulnya bengkak dengan periode waktu , adanya gangguan fungsi pada tulang, sendi atau jaringan lunak. Serta yang paling akhir adalah gejala diketahui dari adanya luka tusuk atau mengalami kecelakaan saat berolahraga atau kecelakaan lalulintas", tutur Donny Bastian.
Dikatakannya, cidera muskuloskeletal diikuti dengan sejumlah tanda lainnya pada tubuh, yaitu perubahan bentuk dan perubahan panjang, timbulnya bengkak, memar dan tidak bisa digerakkan serta areal tubuh yang cidera terasa hangat.
"Penanganan awal jika sudah terbukti mengalami cidera, maka dianjurkan meminimalkan gerakan dan cegah cedera lanjutan, istirahat, kompres air es, dibebat atau diganjal", ungkap Donny menjelaskan.
Menurutnya, selain penanganan awal, pemberian gel/cream dapat pula digunakan.
"Dengan catatan, mengikuti saran dokter ahli Orthopedi agar hasil yang didapatkan lebih maksimal", imbuh Donny Bastian.
Dokter spesialis Orthopedi Siloam Hospitals Palangkaraya, Dr. Donny Bastian, Sp.OT., dalam webinar menyampaikan pula agar segera ke dokter Orthopedi guna mendapatkan penanganan yang lebih spesifik jika masyarakat luas dalam aktivitasnya mengalami patah tulang, nyeri hebat dalam lingkup sendi, tulang maupun diareal jaringan lunak hingga nyeri kronis dan bertambahnya bengkak pada areal muskuloskeletal.
"Harus segera diatasi jika mengalami patah tulang , kecelakaan atau luka tusuk. Dalam penanganan tersebut, pihak kami tetap menjalankan prosedur protokol kesehatan dimasa new normal ini. Operasi diakibatkan cidera muskuloskeletal dapat dilakukan jika diperlukan", pungkas Donny Bastian.
Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem pada tulang sendi dan jaringan lunak. Tulang terdiri dari 270 tulang saat lahir dan 206 tulang saat dewasa. Organ tulang berfungsi sebagai tempat melekatnya otot, menyangga tubuh dan tulang memiliki kemampuan sembuh yang sangat baik. Adapun persendian merupakan pertemuan antar tulang yang berfungsi sebagai engsel dan memungkinkan terjadinya pergerakan sedangkan jaringan lunak terdiri dari otot, saraf dan pembuluh darah. (RLs/Ind/43*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020