Pemerintah Indonesia di Jakarta, Senin, menerima pinjaman dan hibah dengan total nilai 52 miliar yen (sekitar Rp7,14 triliun) dari Pemerintah Jepang untuk membantu penanganan COVID-19 di tanah air.
Penyerahan pinjaman senilai 50 miliar yen (sekitar Rp6,87 trilun) dan bantuan hibah sebanyak dua miliar yen (sekitar Rp274,72 miliar) diserahkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii ke Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Desra Percaya.
Baca juga: Menkeu: Pengangguran di banyak negara berpotensi tumbuh hingga dua digit
Penyerahan itu dilakukan melalui penandatanganan pertukaran nota antara dua pihak.
"Proyek pinjaman itu ditujukan membantu penanganan aktif dan belanja kesehatan mengatasi pandemi COVID-19," kata Kedutaan Besar Jepang lewat pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Kedubes Jepang, pinjaman itu, yang jadi bagian kerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), bertujuan membantu Pemerintah Indonesia menciptakan sektor ekonomi dan sosial yang stabil serta berkelanjutan selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Hanya seperempat warga Jepang yang menginginkan Olimpiade digelar tahun depan
Dalam pernyataan yang sama, Kedubes Jepang menjelaskan pinjaman diberikan dengan suku bunga sebesar 0,01 persen dengan masa pengembalian 15 tahun.
"(Masa pengembalian itu, red) termasuk grace period/masa tenggang selama empat tahun," terang pihak Kedutaan Besar Jepang.
Sementara itu, bantuan hibah senilai dua miliar yen ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di Indonesia selama pandemi.
Bantuan itu salah satunya diserahkan melalui mobil yang dilengkapi dengan fasilitas X-Ray untuk keperluan medis.
Baca juga: Ini dia tiga dampak besar pandemi COVID-19 bagi ekonomi RI
"Proyek (hibah, red) ini bertujuan meningkatkan penanganan terhadap penyakit menular serta memperbaiki sistem kesehatan dan medis di Indonesia," terang pihak kedutaan lewat pernyataan yang sama.
Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19 pada Senin, melaporkan ada 1.693 kasus baru dalam 24 jam terakhir sehingga total pasien positif mencapai 88.214 jiwa.
Dari angka itu, 46.977 pasien telah dinyatakan sembuh dan 4.239 orang meninggal dunia akibat COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Penyerahan pinjaman senilai 50 miliar yen (sekitar Rp6,87 trilun) dan bantuan hibah sebanyak dua miliar yen (sekitar Rp274,72 miliar) diserahkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii ke Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Desra Percaya.
Baca juga: Menkeu: Pengangguran di banyak negara berpotensi tumbuh hingga dua digit
Penyerahan itu dilakukan melalui penandatanganan pertukaran nota antara dua pihak.
"Proyek pinjaman itu ditujukan membantu penanganan aktif dan belanja kesehatan mengatasi pandemi COVID-19," kata Kedutaan Besar Jepang lewat pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Kedubes Jepang, pinjaman itu, yang jadi bagian kerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), bertujuan membantu Pemerintah Indonesia menciptakan sektor ekonomi dan sosial yang stabil serta berkelanjutan selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Hanya seperempat warga Jepang yang menginginkan Olimpiade digelar tahun depan
Dalam pernyataan yang sama, Kedubes Jepang menjelaskan pinjaman diberikan dengan suku bunga sebesar 0,01 persen dengan masa pengembalian 15 tahun.
"(Masa pengembalian itu, red) termasuk grace period/masa tenggang selama empat tahun," terang pihak Kedutaan Besar Jepang.
Sementara itu, bantuan hibah senilai dua miliar yen ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di Indonesia selama pandemi.
Bantuan itu salah satunya diserahkan melalui mobil yang dilengkapi dengan fasilitas X-Ray untuk keperluan medis.
Baca juga: Ini dia tiga dampak besar pandemi COVID-19 bagi ekonomi RI
"Proyek (hibah, red) ini bertujuan meningkatkan penanganan terhadap penyakit menular serta memperbaiki sistem kesehatan dan medis di Indonesia," terang pihak kedutaan lewat pernyataan yang sama.
Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19 pada Senin, melaporkan ada 1.693 kasus baru dalam 24 jam terakhir sehingga total pasien positif mencapai 88.214 jiwa.
Dari angka itu, 46.977 pasien telah dinyatakan sembuh dan 4.239 orang meninggal dunia akibat COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020