Percepatan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi warga terdampak COVID-19 yang dilakukan Kementerian Sosial diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan dana tersebut untuk dijadikan modal usaha.
"Tadi saya tanya kepada tiga warga penerima manfaat dan mengatakan kebutuhan setiap bulannya rata-rata Rp2 juta hingga Rp3 juta. Dengan adanya BST Rp600 ribu bisa untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan memenuhi kebutuhan keluarga," kata Menteri Sosial RI Juliari P Batubara di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan pemerintah pusat ini agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, bukan untuk membeli kebutuhan yang tidak pokok apalagi sampai untuk berfoya-foya.
Baca juga: Mensos: BST jangan dibelikan untuk keperluan yang bukan kebutuhan pokok
Alangkah baiknya, BST ini bisa disisihkan untuk kegiatan usaha kecil-kecilan dahulu atau usaha mikro, agar uang bisa diputarkan kembali dan keuntungannya untuk menambah kembali modalnya maupun kebutuhan sehari-hari.
Harus diakui, dampak dari pandemi COVID-19 ini ekonomi menjadi melemah, tetapi warga harus bisa berinovasi agar bisa segera bangkit apalagi saat ini sedang melangkah kepada normal baru atau new normal.
Baca juga: Mensos: BST untuk bantu perekonomian keluarga bukan buat beli rokok
Lanjut dia, dengan BST senilai Rp600 ribu ini minimalnya bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya yang terdampak dan merupakan berasal dari kalangan tidak mampu.
"Pemerintah pusat tentunya terus berupaya untuk mengembalikan perekonomian masyarakat, di sisi lain warga pun harus ikut berinovasi dan meningkatkan kreativitasnya dengan membuat usaha kecil-kecilan dahulu dan ke depannya bisa mengajukan modal kredit usaha rakyat (KUR) untuk memperkuat permodalannya," tambahnya.
Baca juga: Bupati lapor ke Mensos: Ada 172.669 keluarga di Bogor belum dapat bansos
Di sisi lain, Juliari mengatakan usai penyaluran tahap III ini, berikutnya bantuan dari pemerintah sebesar Rp300 ribu per bulan dan disalurkan hingga Desember 2020. Dalam penyaluran BST terus diperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, sebab yang ada di lapangan itu ada pemda, PT Pos Indonesia dan bank dari Himpunan Bank-bank Negara (Himbara).
Di saat kondisi ekonomi sedang turun tentunya warga membutuhkan BST untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan menutupi kebuhan dasar keluarga yang tidak bisa dipenuhi karena dampak dari pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Tadi saya tanya kepada tiga warga penerima manfaat dan mengatakan kebutuhan setiap bulannya rata-rata Rp2 juta hingga Rp3 juta. Dengan adanya BST Rp600 ribu bisa untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan memenuhi kebutuhan keluarga," kata Menteri Sosial RI Juliari P Batubara di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan pemerintah pusat ini agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, bukan untuk membeli kebutuhan yang tidak pokok apalagi sampai untuk berfoya-foya.
Baca juga: Mensos: BST jangan dibelikan untuk keperluan yang bukan kebutuhan pokok
Alangkah baiknya, BST ini bisa disisihkan untuk kegiatan usaha kecil-kecilan dahulu atau usaha mikro, agar uang bisa diputarkan kembali dan keuntungannya untuk menambah kembali modalnya maupun kebutuhan sehari-hari.
Harus diakui, dampak dari pandemi COVID-19 ini ekonomi menjadi melemah, tetapi warga harus bisa berinovasi agar bisa segera bangkit apalagi saat ini sedang melangkah kepada normal baru atau new normal.
Baca juga: Mensos: BST untuk bantu perekonomian keluarga bukan buat beli rokok
Lanjut dia, dengan BST senilai Rp600 ribu ini minimalnya bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya yang terdampak dan merupakan berasal dari kalangan tidak mampu.
"Pemerintah pusat tentunya terus berupaya untuk mengembalikan perekonomian masyarakat, di sisi lain warga pun harus ikut berinovasi dan meningkatkan kreativitasnya dengan membuat usaha kecil-kecilan dahulu dan ke depannya bisa mengajukan modal kredit usaha rakyat (KUR) untuk memperkuat permodalannya," tambahnya.
Baca juga: Bupati lapor ke Mensos: Ada 172.669 keluarga di Bogor belum dapat bansos
Di sisi lain, Juliari mengatakan usai penyaluran tahap III ini, berikutnya bantuan dari pemerintah sebesar Rp300 ribu per bulan dan disalurkan hingga Desember 2020. Dalam penyaluran BST terus diperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, sebab yang ada di lapangan itu ada pemda, PT Pos Indonesia dan bank dari Himpunan Bank-bank Negara (Himbara).
Di saat kondisi ekonomi sedang turun tentunya warga membutuhkan BST untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan menutupi kebuhan dasar keluarga yang tidak bisa dipenuhi karena dampak dari pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020