Pemerintah Kota Bogor terus menggencarkan kampanye penerapan protokol kesehatan di antara warga untuk menjaga kesehatan bersama sekaligus memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Kepala Bagian Hukum dan HAM Pemerintah Kota Bogor Alma Wiranta di Bogor Jumat mengatakan penyebaran COVID-19 di daerah itu adalah yang terendah, baik di lima daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) maupun di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkot Bogor longgarkan sektor ekonomi saat masuk fase Pra-AKB
Menurut dia, dari hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat menyimpulkan indeks penularan virus tersebut di Kota Bogor pada pekan ini adalah 0,33.
Angka ini paling rendah di antara lima daerah di Bodebek. Indeks penularan COVID-19 di empat daerah lainnya di Bodebek adalah Kota Depok 1,17, Kota Bekasi 0,71, Kabupaten Bogor 0,66 dan Kabupaten Bekasi 0,57.
Baca juga: Bima Arya: Pengelola hati-hati siapkan pembukaan Kebun Raya Bogor
Alma menjelaskan karena wilayah Kota Depok bersama empat daetah lainnya di Bodebek berdekatan dengan DKI Jakarta yang indeks penyebaran COVID-19 masih tinggi dan di sisi lain penyebarannya di Kota Bogor belum hilang sepenuhnya, sehingga Wali Kota Bogor memilih sikap tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Wali Kota Bogor memilih memasuki fase pra-AKB (pra adaptasi kebiasaan baru) tapi tetap dalam koridor PSBB yakni pada semua kegiatan di luar rumah tetap harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor izinkan ojek online bawa penumpang mulai 6 Juli 2020
Namun, dalam situasi penyebaran sudah lantai, kata dia, maka pergerakan masyarakat sudah lebih dilonggarkan tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah Kota Bogor juga terus melakukan kampanye sehat secara masif, yakni saling mengingatkan di antara warga Kota Bogor untuk menerapkan protokol kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kepala Bagian Hukum dan HAM Pemerintah Kota Bogor Alma Wiranta di Bogor Jumat mengatakan penyebaran COVID-19 di daerah itu adalah yang terendah, baik di lima daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) maupun di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkot Bogor longgarkan sektor ekonomi saat masuk fase Pra-AKB
Menurut dia, dari hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat menyimpulkan indeks penularan virus tersebut di Kota Bogor pada pekan ini adalah 0,33.
Angka ini paling rendah di antara lima daerah di Bodebek. Indeks penularan COVID-19 di empat daerah lainnya di Bodebek adalah Kota Depok 1,17, Kota Bekasi 0,71, Kabupaten Bogor 0,66 dan Kabupaten Bekasi 0,57.
Baca juga: Bima Arya: Pengelola hati-hati siapkan pembukaan Kebun Raya Bogor
Alma menjelaskan karena wilayah Kota Depok bersama empat daetah lainnya di Bodebek berdekatan dengan DKI Jakarta yang indeks penyebaran COVID-19 masih tinggi dan di sisi lain penyebarannya di Kota Bogor belum hilang sepenuhnya, sehingga Wali Kota Bogor memilih sikap tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Wali Kota Bogor memilih memasuki fase pra-AKB (pra adaptasi kebiasaan baru) tapi tetap dalam koridor PSBB yakni pada semua kegiatan di luar rumah tetap harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor izinkan ojek online bawa penumpang mulai 6 Juli 2020
Namun, dalam situasi penyebaran sudah lantai, kata dia, maka pergerakan masyarakat sudah lebih dilonggarkan tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah Kota Bogor juga terus melakukan kampanye sehat secara masif, yakni saling mengingatkan di antara warga Kota Bogor untuk menerapkan protokol kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020