Bogor, (Antaranews Bogor) - Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) program "halaqoh" bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut.

"Tujuan `halaqoh` mahasiswa baru adalah untuk mempererat kekeluargaan antaranggota secara personal agar termotivasi dalam pencapaian baik akademik maupun non-akademik," kata Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) Achmad Mujib di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Ia menjelaskan kegiatan yang dipusatkan di ruang kuliah Fakultas Kehutanan IPB Kampus Darmaga itu adalah program rutin untuk mengenalkan nilai-nilai keorganisasian kepada mahasiswa baru yang berlatar-belakang NU.

Ia menjelaskan bahwa secara bahasa "halaqah" artinya lingkaran dan "liqo" artinya pertemuan.

Secara istilah "halaqah" berarti pengajian di mana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingka, dan dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim.

Tujuan "halaqoh", selain untuk mempererat kekeluargaan, katanya, juga sebagai sarana saling mengingatkan antar anggota untuk meng-"istiqomah"-kan ibadah dan tradisi "Ahlussunnah Wal Jama`ah" serta untuk memperdalam wawasan "Keaswajaan", "Ke-NU-an, dan ke-KMNU-an.

Achmad Mujib menyatakan dalam kegiatan itu mahasiswa baru dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing kelompok berjumlah lima hingga tujuh orang yang dipandu oleh satu hingga dua pengurus.

Pada sesi ini, terjadi proses saling mengenal dan membuat kesepakatan untuk menentukan waktu pertemuan "halaqoh" setiap pekan.

Sementara itu, mantan Ketua KMNU IPB M Zimamul Adli yang dalam kesempatan itu menjadi pemateri menyampaikan sebuah petuah pendiri NU KH Hasyim Asy`ari, yaitu "Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya".

Petuah lain yang dirujuk yakni dari KH Ridwan Abdullah, "Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah ! kalau sampai tidak makan, komplainlah aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah ke batu nisanku".

Untuk itu, ia memotivasi mahasiswa baru untuk selalu ingat dengan petuah-petuah dimaksud sehingga kader NU masa depan selalu mengingat sejarah.

Rangkaian acara lain kegiatan ini adalah pencalonan mahasiswa baru sebagai ketua angkatan untuk "Nahdliyyin" sebanyak dua calon yaitu Abdul Habib Lutfi dan Abdul Mujib.

Selain itu, juga untuk "Nahdliyyat" terdapat tiga calon, yakni Aldiani Lina Fauziah, Nur Elizayati, dan Yuli Setyaningsih.

Kemudian, ketua angkatan akan dipilih dalam kegiatan "Aswaja Youth Camp" dan akan dilantik bersama pengukuhan mahasiswa baru sebagai anggota KMNU IPB pada saat puncak pengkaderan "Isti`laul Qudroh" yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2014.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014