Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, bergerak menguat didorong potensi pemulihan ekonomi global.
Rupiah dibuka menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.110 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.
"Hari ini ada potensi penguatan untuk rupiah terhadap dolar AS karena pasar kembali merespons positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Data indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa yang dirilis kemarin di kawasan Eropa, Australia dan AS, menunjukkan pemulihan.
Menurut Ariston, hal tersebut juga memberi bukti pembukaan ekonomi dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian d itengah pandemi.
Selain itu, lelang sukuk kemarin memperlihatkan minat investor yang masih tinggi terhadap Indonesia.
Baca juga: Emas raih kenaikan hari ketiga beruntun, ditopang pelemahan terhadap dolar AS
"Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target, yang berarti minat cukup tinggi. Dan ini positif untuk rupiah," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.
Pada Selasa (23/6) lalu, rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.162 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.150 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rupiah dibuka menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.110 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.
"Hari ini ada potensi penguatan untuk rupiah terhadap dolar AS karena pasar kembali merespons positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Data indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa yang dirilis kemarin di kawasan Eropa, Australia dan AS, menunjukkan pemulihan.
Menurut Ariston, hal tersebut juga memberi bukti pembukaan ekonomi dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian d itengah pandemi.
Selain itu, lelang sukuk kemarin memperlihatkan minat investor yang masih tinggi terhadap Indonesia.
Baca juga: Emas raih kenaikan hari ketiga beruntun, ditopang pelemahan terhadap dolar AS
"Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target, yang berarti minat cukup tinggi. Dan ini positif untuk rupiah," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.
Pada Selasa (23/6) lalu, rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.162 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.150 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020