Bogor, (Antaranews Bogor) - Hari ketiga unjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) 2015 diwarnai saling bentrok antarsesama buruh di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Bentrok antarburuh terjadi sekitar pukul 11.00 WIB diawali karena saling ejek antara dua kubu yakni buruh dari Garmen dan dari Presedium.

Buruh yang terdiri dari dua gelombang massa yakni buruh Garmen bergerak menuju gedung DPRD sedangkan buruh dari presedium atau industri metal mengarah ke Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kedua gelombang massa buruh ini berebut untuk masuk kedalam komplek perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Petugas polisi mengarahkan agar masuk secara bergantian, dengan mempersilahkan buruh dari Garmen untuk masuk.

Saat akan masuk, antarburuh Garmen dan Presedium terlibat saling ejek, hingga mengundang emosi buruh yang lainnya.

Aksi dorong mendorongpun tidak terelakkan, buruh terlibat bentrok antarsesama buruh.

Beruntung petugas kepolisian bergerak cepat melerai kedua kubu. Namun aksi lanjutan kembali terjadi di depan gerbang Lapangan Tegar Beriman.

Sampai akhirnya Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto Utomo, Wakapolres Kompol Zulkarnaen turun langsung melerai massa yang terlibat bentrok.

Untuk mengantisipasi bentrok lanjutan, petugas kepolisian mengawal kedua kubu buruh saat masuk ke dalam kawasan Tegar Beriman sesuai tujuan masing-masing yakni gedung dewan dan Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kepolisian mengerahkan sekitar 500 personel untuk mengawal aksi buruh dalam menuntut UMK 2015.

Bentrok antarburuh sempat membuat situasi mencekam, terlebih saat aksi terjadi sedang berlangsung kegiatan manasik haji murid Taman Kanak-Kanak di Lapangan Tegar Beriman.

Aksi menuntut UMK 2015 merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya aksi dimulai Kamis (30/10) lalu.

Buruh kembali turun melakukan unjuk rasa Rabu (5/11) mulai dari pagi hingga pukul 23.00 WIB. Mereka mendesak Dewan Pengupahan untuk segera merealisasikan tuntutan yakni kenaikan UMK 2015 menjadi Rp3.750.000.

Dalam tuntutannya buruh juga meminta peningkatan kualitas Komponen Hidup Layak (KLH) seperti buruh wanita meminta tambahan upah untuk keperluan kosmetik dan ke salon. Sedangkan buruh pria meminta anggaran sebesar Rp300.000 setiap bulan untuk nonton di bioskop.

Hingga berita ini diturunkan, para buruh masih bertahan di depan Kantor Tegar Beriman dan depan Gedung DPRD.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014