Setelah bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, Sulawesi Selatan, Palang Merah Indonesia (PMI) memobilisasi relawannya untuk membantu pemerintah setempat dalam penanganan bencana tersebut.

"Personel yang kami kirim ke lokasi bencana tersebut saat ini masih melakukan asesmen, evakuasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," kata Kepala Markas PMI Provinsi Sulsel Achmad Syarief Sady melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi kerahkan personel dan ambulans bantu tangani tanah longsor

Menurutnya, bencana yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (12/06), disebabkan jebolnya tanggul Sungai Celendu, sehingga banjir merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto.

Kemudian untuk tanah longsor terjadi di dua titik di Desa/Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Pascakejadian itu, sejumlah warga mengungsi dan jalan penghubung antar-kabupaten terputus.

Baca juga: PMI kerahkan helikopter distribusikan bantuan untuk korban bencana di Bogor

Personel PMI yang dikerahkan sejak awal kejadian bencana, saat ini masih memberikan sejumlah pelayanan kepada warga terdampak khususnya mereka yang mengungsi. Pelayanan tersebut berupa evakuasi, pemeriksaan kesehatan dan lain sebagainya.

Selain itu, menyalurkan bantuan higienis kit sebanyak 100 paket dan 10 unit tenda terpolin ke PMI Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Relawan yang diturunkan untuk melakukan aksi kemanusiaan ini, tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Kami pun tengah menyiapkan sejumlah bantuan lainnya untuk meringankan penderitaan para korban, apalagi bencana ini menelan korban jiwa. Tapi, dalam penanganan kami pun menerapkan protokol kesehatan antisipasi terjadinya penyebaran COVID-19 baik kepada relawan maupun korban," tambahnya.

Baca juga: PMI distribusikan logistik dan bantu ibu melahirkan di lokasi bencana Bogor

Syarief mengatakan akibat bencana ini sejumlah pipa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat banyak yang rusak, sehingga pasokan air bersih terbatas. Maka dari itu, pihaknya sudah menyiapkan truk tangki untuk menyalurkan air bersih ke sejumlah titik lokasi bencana.*

   

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020