Kita tentu berduka dan kehilangan tokoh panutan, bangsa, sekaligus toko NU.
Tasikmalaya (ANTARA) - Sejumlah pemuda dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) menggelar shalat gaib dan tahlilan atas meninggalnya KH Maimun Zubair atau lebih dikenal dengan sapaan Mbah Moen sebagai wujud kecintaan umat Muslim terhadap ulama besar yang dilaksanakan di Aula PCNU Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim mengatakan, warga Nahdliyin itu melaksanakan shalat gaib dan tahlil untuk mendoakan dan turut berduka cita atas meninggalnya Mbah Moen di Makkah.

"Wafatnya beliau adalah duka mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama," katanya.

Ia menuturkan, Ansor telah menginstruksikan seluruh kadernya dari tingkat pusat hingga Kabupaten Tasikmalaya untuk melaksanakan shalat gaib dan tahlil di daerahnya masing-masing.

"Ini instruksi langsung dari tingkat pengurus pusat sebagai bentuk penghormatan," katanya.

Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten Tasikmalaya Imam Mudofar menambahkan, Banser Tasikmalaya memiliki kenangan dengan sosok Mbah Moen itu, karena pernah berkunjung ke Tasikmalaya.

"Kebetulan waktu itu kami (Banser) mendapatkan kehormatan untuk mengawal beliau," katanya.

Selain di Kabupaten Tasikmalaya, kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Tasikmalaya di halaman Madrasah Aliyah NU Kota Tasikmalaya.

Ketua IPNU Kota Tasikmalaya Riza Faisal Safari menyatakan, turut berduka atas wafatnya Mbah Moen, sosok kiai karismatik yang setiap ceramah isinya selalu menyejukkan jamaah.

"Kita tentu berduka dan kehilangan tokoh panutan, bangsa, sekaligus toko NU," katanya.

Mbah Moen yang berusia 90 tahun meninggal dunia di Makkah dalam rangkaian melaksanakan ibadah haji.
Baca juga: Mbah Moen berpulang dengan cara yang sangat baik, kata Menteri Agama
Baca juga: Mbah Moen akan dimakamkan di Al Ma'la menurut keluarga

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019