Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap pembangunan destinasi pariwisata di Danau Toba dapat memberi tema secara paralel atau bersambungan.

"Mestinya harus ada cerita, kemudian juga SDM-nya. SMK-SMK di sini beberapanya akan kita 'switch' ke SMK pariwisata. Ini pararel semuanya," kata Jokowi usai meninjau sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Rabu.

Menurut dia, seluruh pendukung dalam sektor pariwisata pun harus dibangun sejalan seperti destinasi wisata, sumber daya manusia, hingga lingkungan alam yang harus dilestarikan.

Presiden menjelaskan pengembangan destinasi wisata dan infrastruktur pendukungnya di kawasan Danau Toba terus diselesaikan.

"Saya sudah cek juga jalan di Samosir sudah selesai. Dapat dikatakan sudah selesai, tinggal 21 kilometer, tahun ini rampung. Kemudian tadi pagi desa adat, desa ulos, semuanya juga akan direhab total," ujar Jokowi.

Selain itu, pasar cenderamata di kawasan itu juga akan dibangun pada 2019-2020, termasuk dengan pembangunan dermaga dan penambahan kapalnya.

Presiden pun berharap pemerintah daerah dan pusat akan mempromosikan kawasan wisata Danau Toba pada 2020 setelah seluruh "produk wisata" rampung.

Kepala Negara pun menegaskan pemerintah akan menegakkan hukum terhadap perusak kelestarian hutan di Danau Toba.

Presiden melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Provinsi Sumatera Utara untuk meninjau pengembangan destinasi wisata dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Presiden telah mengunjungi sejumlah wilayah antara lain kampung ulos Hutaraja di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, serta kampung peradilan hukum Huta Siallagan di Desa Ambarita.

Baca juga: Presiden arahkan penataan destinasi wisata Kampung Ulos Hutaraja
Baca juga: Presiden Jokowi bagikan seribu sertifikat tanah di Danau Toba
Baca juga: Jokowi ingin kawasan "The Kaldera Toba Nomadic" cepat dikembangkan

Pewarta: Bayu Prasetyo, Akbar Nugroho G,
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019