Aden (ANTARA) - Serangan udara ke sebuah pasar di Provinsi Saada, Yaman utara, Senin (29/7), menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk anak-anak, kata seorang narasumber dari kalangan medis.

Manajer rumah sakit daerah Al Jomhouri mengatakan 13 orang meninggal dan 23 terluka dalam serangan udara di distrik Qatabir. Serangan itu disebut-sebut dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi --kelompok yang bersekutu dengan Iran-- di Yaman. TV Al Masirah mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 14.

Moammar al-Eryani, menteri informasi pemerintah Yaman dukungan Saudi, mengatakan di Twitter bahwa kelompok Houthi menembakkan roket-roket Katyusha ke arah pasar itu hingga membuat 10 orang terbunuh dan 20 lainnya luka-luka.

"Serangan yang dilakukan oleh Houthi ke Pasar Al Thabet itu merupakan tindakan teroris untuk melukai hati masyarakat Yaman dan suku-suku di Al Thabet," kata juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki, dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters.

Baca juga: Al Houthi Yaman akui hantam pembangkit listrik Saudi

"Ada dua anak kecil di antara mereka yang mati syahid dan 11 anak yang cedera," kata manager rumah sakit, Saleh Qorban, kepada Reuters. TV Masirah kemudian mengatakan bahwa empat anak kecil tewas.

Arab Saudi saat ini memimpin persekutuan Muslim Sunni dukungan Barat yang campur tangan di Yaman pada 2015 untuk berupaya menegakkan pemerintahan yang diakui dunia internasional. Pemerintah tersebut didepak dari kekuasaan di Ibu Kota Yaman, Sanaa, oleh kelompok Houthi pada akhir 2014.

Al Masirah, yang mengutip seorang juru bicara militer Houthi, melaporkan bahwa kelompok tersebut melancarkan serangan drone (pesawat nirawak) ke sebuah pangkalan angkatan udara Saudi di wilayah selatan kerajaan itu pada Senin.

Kelompok itu telah meningkatkan serangan rudal dan drone ke kota-kota di Saudi. Pasukan koalisi membalasnya dengan melancarkan serangan udara ke target-target Houthi, yang sebagian besar berada di Sanaa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemerintah telah evakuasi 2.632 WNI dari Yaman
Baca juga: Perang akibatkan gizi buruk anak-anak Yaman, ACT galang bantuan
 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019