Jakarta (ANTARA) - Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia menggandeng Blockchain Asia Forum (BAF) mendorong penerapan teknologi "blockchain" untuk berbagai sektor industri nasional.

"Blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar kepada keberlangsungan bisnis ke depan. Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan teknologi dan berinovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dalam seminar "Global Blockchain Investment Summit" di Jakarta, Senin.

Blockchain adalah teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga dalam suatu proses pertukaran data pada proses transaksi. Teknologi ini tidak dikelola oleh satu organisasi, tapi oleh banyak institusi yang disebarkan secara publik.

Menurut dia, teknologi blockchain memiliki potensi luar biasa untuk melakukan transformasi di sektor finansial dan sektor-sektor lainnya, terutama terkait pembaruan dalam sistem transaksi.

"Perusahaan berskala besar dan sedang yang berkembang di dunia digital ini sedang mendalami maupun mengembangkan Iayanan teknologi ini agar tetap berperan di pasar yang kompetitif," katanya.

Indonesia, lanjut dia, termasuk berada di garda depan dalam inisiatif penerapan teknologi blockchain di kawasan Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan nasional mulai menerapkan teknologi berbasis blockchain, diantaranya Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Danamon, dan Bank Permata.

Menurut data Bank Dunia, Rosan menyampaikan Indonesia berada di posisi ke-14 dunia dalam penerimaan remitansi dari TKI. Peningkatan transfer dana dari TKI yang bekerja di luar negeri terjadi berkat hadirnya sistem blockchain.

"Peran perantara (intermediaty) dihilangkan. Karena itu blockchain dipandang menghadirkan sistem transfer yang lebih efisien dan bebas biaya tambahan," katanya.

Melihat skala ekonomi nasional yang besar serta potensi penerapan teknologi blockchain yang Iintas sektoral, Rosan optimistis pengembangan teknologi itu dapat mendukung posisi Indonesia sebagai sentra teknologi regional.

"Indonesia memang terhitung relatif di tahap awal pengembangan blockchain. Tapi peluang yang tersedia sangat terbuka, walaupun masih ada sejumlah tantangan yang signifikan," katanya.

Co-Founder and Vice Chairman Blockchain Comission for Sustainable Development, Amir Dossal mengharapkan penggunaan teknologi Blockchain dapat mendorong pembangunan secara berkelanjutan bagi negara-negara berkembang di dunia.

"Hari ini kita percaya blockchain akan membawa kita pada SDGs (Sustainable Development Goals). Dengan blockchain' kita bisa sentuh seluruh sektor," katanya.

Baca juga: Kadin dan BCEE pacu penerapan teknologi "blockchain"
Baca juga: Penerapan blockchain tingkatkan efisiensi

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019