Balikpapan (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengerjakan penyambungan listrik di dua kampung terpencil, masing-masing satu di Hulu Mahakam, Kalimantan Timur, dan satu di Nunukan, Kalimantan Utara.

Di Kampung Long Hubung di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, PLN sedang membangun jaringan untuk listrik tegangan menengah (JTM) 20.000 volt sepanjang 9 km untuk menyuplai jaringan tegangan rendah (JTR) atau sambungan untuk ke rumah-rumah sepanjang 4 km.

“Sumber listriknya dari Datah Bilang, dari PLTD,” kata Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Zulkarnain di Balikpapan, Kamis.

Long Hubung berjarak lebih kurang 600 km barat laut Balikpapan. Untuk mengangkut material proyek berupa tiang-tiang listrik, kabel-kabel, dan berbagai peralatan lain, PLN menempuh perjalanan darat selama 12 jam hingga Pelabuhan Tering di Kutai Barat. Setelah itu perjalanan diteruskan dengan speedboat selama 3 jam di Sungai Mahakam ke arah hulu untuk orang dan tak kurang sehari lagi untuk material dengan kapal sungai bermesin diesel.

Kampung Long Hubung berpenduduk 6.000 jiwa, dan jadi ibukota Kecamatan Long Hubung.

Baca juga: ESDM siapkan Rp1 triliun untuk listrik di daerah perbatasan
Baca juga: PLN prioritaskan aliri listrik ke daerah perbatasan


Di Kalimantan Utara, pembangunan jaringan listrik tengah dilakukan di Kampung Long Midang, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan. PLN membentangkan kabel sepanjang 5,25 km JTM dan 2,69 km JTR. Listriknya nanti disuplai dari gardu 2x50.000 watt yang terhubung dengan PLTD di Krayan Induk.

“PLTD di Krayan sudah beroperasi 24 jam dengan daya mampu 680.000 watt dan dan beban puncak 200.000 watt,” kata Zulkarnain. PLTD itu masih bisa menyuplai untuk 200 sambungan rumah lagi.

Long Midang sendiri dapat ditempuh 7 km dari Krayan Induk dengan waktu tempuh 50 menit. Karena berbatasan langsung dengan Malaysia, di desa ini terdapat Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Di Long Midang juga ada Pos Pengamanan Perbatasan dari TNI.

Untuk ke Krayan Induk sendiri, belum ada jalan darat yang mulus dari Republik Indonesia. Jalan-jalan yang ada baru jalan perusahaan penebangan kayu atau bekas jalan perusahaan penebangan kayu. Akses jalan darat justru ada dari Sarawak, dari kota Lawas di perbatasan dengan Brunei dan Sabah. Dari Indonesia, ke Krayan paling cepat dengan menumpang pesawat terbang perintis, apakah dari Bandara RA Bessing di Malinau atau dari Juwata, Tarakan, atau dari Nunukan.

PLN berharap proyek listrik desa di Long Hubung dan di Long Midang ini sudah selesai sebelum malam tahun baru 2020. Dengan demikian kedua proyek segera bisa menaikkan rasio kelistrikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara selain dampak nyata meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan mempercepat putaran perekonomian.

Baca juga: Masyarakat perbatasan berharap nikmati listrik
Baca juga: Belum teraliri listrik Desa Sekaduyan Taka di perbatasan RI-Malaysia


Pewarta: Novi Abdi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019