Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku pernah mengatakan ke mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (Rommy) agar tidak masuk angin (awas kanginan) terkait pengangkatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Haris Hasanudin.

"Pernah mas Rommy mengirimkan Whatsapp pada awal Februari 2019, isinya minta saya hadir dalam kampanye 10 April, saya jawab Insya Allah saya usahakan hadir kemudian karena saya diminta Kyai Asep untuk menanyakan mengenai Pak Haris yang sudah masuk nominator utama tapi kenapa tidak dilantik-lantik, dan kebetulan mas Rommy kirim 'WA', saya jawab awas kanginan," kata Khofifah di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu.

Baca juga: Rommy akui terima Rp250 juta

Khofifah menjadi saksi untuk dua terdakwa yaitu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Haris Hasanudin yang didakwa menyuap Ketua Umum PP non-aktif yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2014-2019 Romahurmizy alias Rommy dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin senilai Rp325 juta dan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Gresik Muh Muafaq Wirahadi yang didakwa menyuap Rommy Rp91,4 juta.

Kyai Asep yang dimaksud oleh Khofifah adalah pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Asep Saifuddin Halim. Dalam sidang 26 Juni 2019 lalu, kyai Asep adalah ulama yang mengenalkan Haris kepada Rommy.

"Sifatnya kalimat itu adalah pertanyaan karena menurut Kyai Asep prosesnya sudah selesai tapi kenapa tidak dilantik padahal Haris sudah nominator utama, itu informasi dari Kyai Asep," tambah Khofifah.

Khofifah pun menyampaikan pertanyaan Kyai Asep tersebut.

"Karena kebetulan beliau (Rommy) kirim WA untuk kehadiran kampanye 10 April di Jatim lalu sekalian saya sampaikan pesan Kyai," ungkap Khofifah.

"Saudara menyampaikan awas kanginan?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Abdul Basir.

"Iya, lalu dijawab (Rommy), 'Apa yang dimaksud Haris? Saya jawab iya," jawab Khofifah.

"Kenapa memilih kata kanginan?" tanya jaksa.

"Karena sudah selesai tapi tidak dilantik-lantik," jawab Khofifah.

"Kenapa menyampaikannya ke Rommy?" tanya jaksa Basir.

"Karena pesan Kyai Asep begitu, tolong tanya ke Rommy dan kebetulan beliau WA saya," jawab Khofifah.

Baca juga: Rommy bantah Menag Lukman akan pasang badan demi Haris

Khofifah pun mengaku jarang bertemu dengan Rommy dan pada periode tersebut baru bertemu dengan Rommy pada 13 Februari 2019 saat Khofifah dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur di Istana Negara.

"Kalau sebelum di Istana hanya pertemuan jaringan kyai santri di forum sekitar akhir September 2018, tapi tidak ada penyampaian soal Haris karena sama sekali saya tidak tahu Pak Haris," ungkap Khofifah.

Sedangkan mengenai kaitan dirinya dengan Kyai Asep, Khofifah menjelaskan ada dua orang anaknya "mondok" di pesantren Amanatul Ummah.

"Saya kenal Kyai Asep karena 2 anak saya nyantri di sana," tambah Khofifah.

Dalam sidang 26 Juni 2019 terungkap bahwa Kyai Asep mengenal Haris dari mertua Haris, mantan Kakanwil Kemenag Jawa Timur Roziqi yang meminta dukungan Kyai Asep untuk pencalonan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019