Jakarta (ANTARA) - Enam tokoh Indonesia yang pernah belajar di Prancis dan berprestasi di bidang karir masing-masing mendapat penghargaan Trofi Alumni dari pemerintah Prancis.

Keenam tokoh tersebut adalah Pendiri Toko Roti Beau, Peraih Penghargaan Kompetisi Pastry Internasional, Talita Setyadi; Public Affairs Manager Airbus Indonesia, Mexind Suko Utomo; Peneliti Geosains Kelautan LIPI, Nugroho Dwi Hananto; Mantan Kepala House of Sampoerna Surabaya Irmina Silas; Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi; dan Wakil Kepala Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI Safri Burhanuddin.

Penghargaan Trofi Alumni diserahkan oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste Jean-Charles Berthonnet dalam sebuah resepsi di Jakarta, Minggu (30/6) malam.

“Malam penganugerahan Trofi Alumni ini diadakan untuk mengapresiasi tokoh-tokoh utama kerja sama Indonesia dan Prancis sekaligus mempertemukan para alumni Prancis dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian,” kata Dubes Berthonnet dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Berthonnet menambahkan bahwa lebih dari 1.000 alumni Indonesia telah terdaftar pada situs resmi alumni Prancis.

Di situs tersebut mereka yang pernah belajar di Prancis baik asal Indonesia atau negara lain dapat bertemu kembali dan mendapatkan informasi khususnya mengenai kesempatan berkarir di perusahaan-perusahaan Prancis.

Penerima Trofi Alumni kategori ekonomi, Hasan Fawzi, adalah lulusan Master of Business Administration Institut d'Administration des Entreprises (IAE) de Grenoble, Université Pierre Mendes---yang kini menjabat Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021.

Sesuai keahliannya di bidang saham dan investasi, ia pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem di PT Kliring Depositori Efek Indonesia pada periode 1993-1997, Kepala Divisi Teknologi Informasi di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada 1997-2008, Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada 2008-2012 dan Direktur Utama KPEI untuk dua periode yaitu 2012-2015 dan 2015-2018.

Bagi Hasan yang ketika kecil hobi bermain permainan papan Monopoli tersebut, tantangan terbesar yang ia hadapi sebagai pimpinan PT BEI adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat bursa efek sebagai sumber pendanaan usaha maupun sebagai sarana berinvestasi.

Ia mengatakan tugas utamanya saat ini adalah memastikan keberhasilan program pendalaman pasar modal di Indonesia

“Hal ini bisa terwujud dengan upaya dari dua sisi. Dari sisi penawaran, kami berusaha meningkatkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek. Dari sisi permintaan, kami pun berupaya meningkatkan jumlah investor yang aktif bertransaksi di bursa efek,” kata Hasan.

Selanjutnya, penerima Trofi Alumni untuk kategori kerja sama maritim adalah Deputi IV Bidang Koordinasi Sumber daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Budaya Maritim pada Kementerian Koordinator Bidang Kelautan Safri Burhanuddin.

Lulusan Master dan Doctor Université de Brest Occidentale (1989-1994) saat ini juga aktif menjabat sebagai Komisaris di PT Industri Kereta Api (INKA).

Bagi Safri, Trofi Alumni menjadi pengingat perihal tanggung jawab untuk menjalin lebih dalam lagi kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bidang maritim.

“Saat ini kami dalam proses memperkuat infrastruktur riset kelautan Indonesia dengan pengadaan kapal riset baru yang difasilitasi oleh lembaga riset Prancis AFD. Selain itu kami juga fokus pada pengembangan budidaya perikanan,” tuturnya.

Selain kedua kategori tersebut, pemerintah Prancis menganugerahkan empat trofi lain bagi alumni Prancis untuk kategori gastronomi, sains dan penelitian, strategi dan hubungan publik, serta kerja sama budaya.

Baca juga: Prancis beri penghargaan "Trofi Alumni" untuk empat orang Indonesia
Baca juga: Kedubes Prancis jamu Indonesia dengan hidangan "gastronomi"

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019