Jakarta (ANTARA) - Sekitar sepuluh orang demonstran yang tergabung dalam Himpunan Pemuda-Pelajar Mahasiswa Seram Bagian Timur Jakarta menutup akses Jalan MH Thamrin, Jakarta, menggunakan satu unit mobil komando, Senin siang.

Mobil komando jenis kijang bak putih bernomor polisi B 9013 NG diparkir melintang menutup jalur lambat dan jalur cepat Jalan MH Thamrin tepat di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI pukul 14.40 WIB.

"Majukan mobil ini, tutup jalan. Ada apa kami tidak diterima audiensi dengan anggota Bawaslu," kata koordinator aksi M Saleh di Jakarta.

Baca juga: 47 ribu aparat amankan Ibu Kota jelang putusan MK

Baca juga: Rapat hakim MK, ruas jalan Medan Merdeka Barat tutup


Aksi penutupan jalan itu hanya berlangsung sekitar 15 menit, namun menutup lalu lintas kendaraan yang mengarah dari Bundaran HI menuju Pasar Sarinah.

Penutupan jalan tersebut disikapi oleh puluhan aparat kepolisian yang bertugas di gedung Bawaslu RI dengan meminta demonstran untuk menepikan kendaraan ke jalur lambat.

Kendaraan di sekitar lokasi aksi terpantau mengalami kepadatan sepanjang 1 kilometer.

Namun beberapa saat setelah polisi mempersilakan koordinator aksi untuk beraudiensi dengan perwakilan pegawai di gedung Bawaslu, simpul kepadatan mulai terurai.

Dalam orasinya, mahasiswa menuntut terlaksananya pemilihan umum yang adil serta meminta Bawaslu untuk menyikapi seluruh dinamika politik Pemilu secara transparan.

Aksi itu berjalan selama satu jam hingga akhirnya massa membubarkan diri usai proses audiensi.

Sementara itu agenda sidang putusan sengketa Pemilu Legislatif Kota Jayapura, Papua dan Maluku Tengah yang semula diagendakan berlangsung di Gedung Bawaslu RI pukul 14.00 WIB sempat ditangguhkan akibat adanya aksi tersebut.

"Agenda sidang putusan Pileg ditangguhkan dulu karena aksi demo," kata salah satu petugas keamanan Bawaslu, Fahrul.

Baca juga: Ketua MK: putusan sengketa pilpres sesuai jadwal

Baca juga: Kuasa hukum Prabowo siap terima apapun keputusan MK

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019