Kita tetap bekerja sehingga tidak ada petugas atau staf Jasa Raharja yang cuti dan secara umum mereka masuk serta kita terjunkan ke lapangan di seluruh Indonesia
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Raharja (Persero) menerjukan 2.000 personel selama Lebaran 2019 untuk memantau kasus-kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh Indonesia sekaligus memastikan anggota masyarakat yang mengalami musibah tersebut dapat segera tertangani.

"Kita juga memantau di posko nasional yang berada di Kemenhub serta posko Korlantas Polri di mana kita memantau kasus-kasus kecelakaan yang terjadi guna memastikan anggota masyarakat yang mengalami musibah tersebut dapat segera tertangani dan memperoleh kepastian jaminan dari Jasa Raharja," ujar Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja Budi Rahardjo di Jakarta, Selasa.

Budi menjelaskan bahwa Jasa Raharja sebagai BUMN yang melayani masyarakat, tidak pernah berlibur termasuk saat Lebaran setiap tahunnya.

"Kita tetap bekerja sehingga tidak ada petugas atau staf Jasa Raharja yang cuti dan secara umum mereka masuk serta kita terjunkan ke lapangan di seluruh Indonesia," katanya.

Pada Lebaran tahun ini, Jasa Raharja menyiagakan 2.000 personel di seluruh Indonesia yang terus memonitor selama 24 jam kasus-kasus kecelakaan yang terjadi selama periode arus mudik dan arus balik pada H-7 sampai dengan H+7 serta memproses segera santunan bagi korban-korban yang mengalami musibah kecelakaan dengan pelayanan seketika atau "real time".
 


"Kami terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, cepat dan tepat sebagai wujud negara hadir untuk korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan Lalu Lintas Jalan," kata Budi Rahardjo.

Dia mengatakan bahwa pelayanan yang cepat, tepat dan terbaik itu dibuktikan selama periode PAM Lebaran H-7 sampai dengan H+5 untuk korban meninggal dunia di lokasi kejadian dapat dibayarkan rata-rata dalam waktu satu setengah hari atau kurang dari dua hari.

"Sedangkan untuk korban luka-luka, petugas Jasa Raharja secara proaktif berkoordinasi dengan pihak rumah sakit guna penerbitan Surat Jaminan sehingga korban atau keluarga korban tidak perlu mengeluarkan dana untuk membayar biaya perawatannya sampai dengan batas maksimal ketentuan yang berlaku," kata Dirut Jasa Raharja tersebut.

Selain menerjunkan 2.000 personel, BUMN tersebut juga mendirikan15 titik tempat istirahat yang bisa dipergunakan oleh masyarakat pengguna sepeda motor untuk beristirahat sejenak dan memulihkan kembali fisik dari kelelahan yang mendera.

"Kita siapkan sebanyak 15 titik baik di jalur pantura maupun pantai selatan. Dan di rest area itu kita siapkan juga tenaga medis agar masyarakat bisa melakukan pemeriksaan kesehatan, kemudian disediakan pula bengkel untuk mengecek kondisi kendaraan serta kita juga bekerja sama dengan pertamina terkait penyediaan BBM, kemudian kita siapkan juga musholla serta fasilitas untuk beristirahat di rest area tersebut," ujar Budi Rahardjo.

Sebelumnya Jasa Raharja mengungkapkan total santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan selama periode H-7 hingga H+5 Lebaran tahun ini mengalami penurunan 72,83 persen.

Selama periode H-7 sampai dengan H+5 atau  29 Mei 2019 hingga 11 Juni 2019, Jasa Raharja menyerahkan total santunan sebesar Rp30,3 miliar bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan.

Baca juga: Jasa Raharja: Santunan kecelakaan turun 72 persen pada Lebaran 2019
Baca juga: Santunan kecelakaan pemudik cair dalam dua jam, sebut Jasa Raharja


 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019