Tanaman kelapa sawit itu sudah berusia sekitar 25-30 tahun dan perawatan tidak begitu baik
Lubukbasung, (ANTARA) - Sebanyak 2.830 dari 39.637 hektare tanaman kelapa sawit rakyat di Kabupaten Agam, Sumatera Barat akan dilakukan penanaman kembali atau diremajakan karena produksinya sudah berkurang akibat usia dan perawatan yang kurang baik.

Sekretaris Daerah Agam, Martias Wanto di Lubukbasung, Sumatera Barat, Rabu, mengatakan ke 2.830 hektare kebun kelapa sawit itu merupakan lahan masyarakat dan plasma yang tersebar di Kecamatan Ampeknagari, Palembayan, dan Tanjungmutiara.

"Tanaman kelapa sawit itu sudah berusia sekitar 25-30 tahun dan perawatan tidak begitu baik," katanya.

Dengan kondisi usia dan perawatan yang kurang baik itu, maka produksi Tandan Buah Segar  (TBS) sawit  menjadi berkurang dari 2,5 ton menjadi satu ton per hektare.

Apabila tidak disikapi, maka akan menimbulkan pengurangan produksi sawit nasional yang berimbas kepada berkurangnya penerimaan devisa negara, serta berkurangnya pendapatan masyarakat.

Untuk itu perlu dilakukan peremajaan sehingga kebun masyarakat dapat menghasilkan dan petani memiliki pendapatan yang layak.

"Kami akan mendorong petani untuk melakukan peremajaan dengan teknis yang sesuai ketentuan," katanya.

Luas tanaman kelapa sawit di Agam 39.637 hektare yang terdiri dari areal perusahaan kelapa sawit seluas 20.003 hektare, kelapa sawit masyarakat seluas 19.634 hektare. Ke 39.637 hektare kebun kelapan sawit itu memproduksi sekitar ratusan ribu ton CPO per bulan.

Di Agam empat pabrik CPO milik PT Mutiara Agam, PT PPR, PT AMP Platation, dan PT Bukit Sawit Sejahtera.

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019