Palu (ANTARA) - Ratusan warga mengungsi karena kehilangan tempat tinggal di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, akibat disapu banjir disertai lumpur dan potongan kayu, Minggu malam.

"Kejadiannya tadi malam. Sebagian keluarga baru bisa dievakuasi tadi subuh," kata Rizal, warga Desa Bangga ketika dihubungi dari Palu, Senin.

Rizal sendiri termasuk korban. Rumah dan seluruh isinya tidak bisa diselamatkan. Keluarganya menyelamatkan diri di atap rumah, dan baru berhasil evakuasi Senin subuh.

"Ijazah semua hilang. Saya hanya sempat selamatkan motor dan handphone," katanya.

Dia mengatakan setidaknya dua dusun paling parah yakni dusun I yang didiami 342 kepala keluarga dan dusun II yang didiami 298 kepala keluarga.

Rizal menceritakan pada Minggu siang tanda-tanda akan adanya banjir sudah ada, hanya saja warga belum mengungsi. Banjir besar tiba-tiba langsung menghantam sekitar pukul 19.30 Wita.

"Pada siang itu kami sudah bilang segera mengungsi karena air akan besar, tapi belum ada warga yang mengungsi," katanya.

Dia mengatakan air bersumber dari Sungai Bangga meluap dan meluber ke hampir seluruh desa disertai lumpur dan material kayu. "Sebagian rumah itu tinggal atap rumah saja yang kelihatan," katanya.

Hingga kini, kata Rizal, warga sedang menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan dan sebagian lagi berusaha mencari bantuan untuk makanan dan baju yang layak pakai.

Hingga kini belum diketahui jumlah kerugian dan korban jiwa akibat peristiwa itu.*


Baca juga: Puluhan rumah warga Desa Balongga, Sigi rusak diterjang banjir

Baca juga: Banjir Bandang di Sigi satu orang tewas


 

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019