Warga Sinabung tidak bisa dievakuasi begitu saja. Karena beberapa dari mereka menggantungkan diri pada hasil alam di sekitar gunung berapi itu
Jakarta (ANTARA) - Data hasil penelitian soal ilmu kebumian dapat dipakai untuk menekan jumlah korban bencana alam, kata pejabat Badan Geologi Hendra Gunawan.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan ditemui di Bandung, Kamis, mengatakan penelitian kebumian juga dikuatkan dengan pengamatan dan pemetaan.

"Dengan begitu, bisa diantisipasi pembangunan infrastruktur misalnya. Atau mitigasi, tidak boleh tinggal di suatu wilayah dan hal-hal terkait lainnya," kata dia di sela Diklat Teknis Penanggulangan Bencana Bagi Wartawan.

Kendati demikian, dia mengatakan pendekatan riset bukan satu-satunya cara agar masyarakat aman dari bencana geologi.

Ia mengatakan bahwa di samping riset, pendekatan sosial juga perlu dilakukan sehingga dapat ditangani secara holistik.

"Warga Sinabung tidak bisa dievakuasi begitu saja. Karena beberapa dari mereka menggantungkan diri pada hasil alam di sekitar gunung berapi itu," kata dia.

Hendra mengatakan melalui penelitian yang dipadukan dengan peralatan dan sistem peringatan dini (EWS) dapat digunakan untuk menekan jumlah korban.

"Letusan Gunung Merapi tahun 1930 merenggut 1.369 jiwa. Kini dengan menggunakan data riset dan digunakan untuk antisipasi hal-hal terkait pada 2010 korban ditekan menjadi 398 orang," katanya.
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019