Surabaya (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur mengusulkan petugas yang mengalami musibah saat menjalankan tugasnya pada proses Pemilihan Umum 2019 mendapat penghargaan.

"Kami mengusulkan dan mengajukannya ke KPU RI untuk mendapatkan penghargaan maupun santunan," ujar Ketua KPU Jatim Choirul Anam kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Pihaknya mengaku saat ini masih menginventarisasi data petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang mengalami musibah.

KPU Jatim, kata dia, sementara ini sudah mencatat petugas badan adhoc meninggal dunia maupun yang harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan catatannya, petugas-petugas tersebut meninggal dunia sebagian karena kelelahan akibat tidak terbiasa bekerja sepanjang waktu.

"Sebagian karena dipicu oleh sakit yang bersangkutan sebelumnya. Kami juga masih menunggu laporan dan perkembangan dari daerah-daerah terkait persoalan ini," kata Cak Anam, sapaan akrabnya.

Bedasarkan data yang didapat dari KPU Jatim hingga Senin malam, petugas badan adhoc se-Jatim yang meninggal dunia sebanyak 17 orang, sedangkan yang sakit mencapai 47 orang.

Berikut data petugas meninggal dunia, yakni Iqbal (tenaga pendukung KPU Jombang), Joko Priyo Saputro (Ketua PPS Kendalrejo, Kabupaten Blitar), Ismani (Linmas Kota Mojokerto), Agus (anggota KPPS Tlogomas, Kota Malang), Asnawi (anggota PPS Desa Longos, Sumenep), Syaiful (ketua KPPS Desa Tamidung, Sumenep), dan Suliman (ketua KPPS Kerta Barat, Sumenep).

Kemudian, Solihin (petugas ketertiban Desa Pulo, Lumajang), Sukri (petugas ketertiban Desa Kaliuling, Lumajang), Muh. Slamet (sekretariat PPS Wonoayu, Lumajang), Ajis (anggota KPPS Menyono Kuripan, Kabupaten Probolinggo), Badrul Munir (anggota KPPS 19 Kedung Baruk, Surabaya), dan Soki (petugas keamanan TPS 12 Desa Mojokerep Kabupaten Kediri)

Berikutnya, Sugeng (Linmas TPS 10 Desa Kenongo Tulangan, Sidoarjo), Arif (anggota KPPS 18 Kelurahan Kedung Asem, Kota Probolinggo), Subagyo (anggota Linmas TPS 24 Ngijo, Kabupaten Malang) dan Edi Supandi (anggota KPPS TPS 24 Gedungombo, Tuban).

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019