Ramallah (ANTARA) - Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi menekankan di dalam pidato pembukaannya dalam Pertemuan TIngkat Tinggi Arab Ke-30 di Ibu Kota Tunisia, Tunis, Ahad (31/3) bahwa penyelesaian yang adil hanya dapat dicapai melalui penyelesaian dua-negara dengan Al-Quds sebagai ibu kota Palestina.

Ia menyerukan dilancarkannya upaya dan koordinasi Arab guna mengakhiri semua keputusan dan tindakan yang bertujuan merusak masalah Palestina, selain menangani semua yang akan membuat prasangka buruk bagi hak sah rakyat Palestina.

Ia juga kembali menegaskan sentralitas masalah Palestina di dalam upaya gabungan Arab dan mengembalikannya ke pusat perhatian kancah internasional, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Ia menegaskan bahwa kestabilan regional serta internasional hanya akan diwujudkan melalui penyelesaian adil dan menyeluruh masalah Palestina.

Sementara itu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, yang memimpin pertemuan puncak terakhir dan memimpin delegasi Arab Saudi ke Tunis, menegaskan masalah Palestina akan tetap menjadi perhatian utama bagi negaranya.

Ia menyatakan masalah Palestina akan tetap menjadi perhatian utama Kerajaan Arab Saudi sampai rakyat Palestina memperoleh hak sah mereka, yang utama terwujudkan negara Palestina merdeka di perbatasan 1967 dengan Al-Quds (Jerusalem) Timur sebagai ibu kotanya sejalan dengan resolusi dan keabsahan internasional dan gagasan perdamaian Arab.

Sumber; WAFA

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019