Bandarlampung (ANTARA) - Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar semakin ramai dilintasi mobil pribadi, bus, dan truk barang, baik dari arah Pelabuhan Bakauheni ke Kota Bandarlampung dan Lampung Tengah, atau dari arah Terbanggi Besar ke Kota Bandarlampung dan Pelabuhan Bakauheni.

Berdasarkan pantauan di sejumlah titik Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, Selasa, kendaraan pribadi lebih ramai masuk atau keluar tol melalui Pintu Tol Kotabaru dibandingkan pintu tol lain karena merupakan akses terdekat dari atau ke Kota Bandarlampung.

Karena itu, Pintu Tol Kotabaru biasanya ramai menjelang sore, karena kendaraan dari arah Bakauheni tujuan Kota Bandarlampung umumnya memilih keluar di pintu tol itu. Kendaraan dari arah Bandara Radin Inten II dan Terbanggi Besar tujuan Bandarlampung juga memilih Pintu Tol Kotabaru sebagai akses keluar, karena lokasinya lebih dekat dibandingkan Pintu Tol Lematang.

Kendaraan pribadi dari Bandarlampung tujuan Pelabuhan Bakauheni atau Bandara Radin Inten II dan Terbanggi Besar juga memilih Pintu Tol Kotabaru sebagai akses masuk.

Sementara itu, jalan provinsi menuju Pintu Tol Kotabaru itu yakni Jl Terusan Ryacudu dalam kondisi rusak sehingga menjadi titik macet arus keluar dan masuk tol.

Jalan yang berlubang dan berlumpur menjadi penghambat kelancaran arus kendaraan masuk atau keluar tol melalui Pintu Kotabaru.

Karena itu, sejumlah pengendara mengharapkan pemerintah segera memperbaiki kerusakan Jl Terusan Ryacudu agar akses masuk dan keluar tol lebih lancar.

"Jalan ini yang jadi akses terdekat ke pintu tol Kotabaru, semestinya diperbaiki agar tidak menjadi titik macet," kata salah seorang pengendara, Duan.

Sementara itu, truk barang umumnya memilih Pintu Terbanggi Besar, Lematang dan Bakauheni sebagai akses masuk dan akses keluar tol, karena lokasinya yang dekat dengan jalan raya, kawasan industri dan area pelabuhan.

Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni (Lampung Selatan)-Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 140,9 km diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (8/3/2019).

Peletakan batu pertama pembangunan Tol Trans Sumatera dilakukan Presiden Joko Widodo di Desa Sabahbalau, Kabupaten Lampung Selatan, pada 30 April 2015, dan pada 8 Maret 2019 sudah dioperasikan.

Pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dilakukan melalui sinergi BUMN, yakni antara Hutama Karya dengan 4 BUMN konstruksi lainnya yaitu PP, WIKA, Waskita Karya, dan Adhi Karya.

Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,938 km terbagi dalam 4 paket. PT PP (Persero) Tbk mengerjakan paket 1 dari Bakauheni ke Sidomulyo sepanjang 39,40 km; PT WaskitaKarya (Persero) Tbk membangun paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 km; PT AdhiKarya (Persero) Tbk menggarap Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 km dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengerjakan paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 km.
 

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019