Akan tetapi jenazah yang masuk atau dievakuasi ke RS Bhayangkara hanya sebanyak 90 kantong. Jenazah sisanya ada yang sudah langsung dikuburkan oleh keluarga atau kerabat.
Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengumumkan 18 nama korban banjir bandang Sentani yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI di RS Bahayangkara, Kota Jayapura, Kamis.

Sehari sebelumnya, Polda Papua telah umumkan 43 nama korban banjir bandang yang telah berhasil diidentifikasi dan diambil oleh keluarga atau wali.

"Hari ini ada 18 nama lagi yang kami umumkan, yang berhasil diidentifikasi oleh tim DVI," kata Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol dr Ramon A.

Ia menjelaskan ke-18 nama tersebut adalah :

1. Yafet Yom
2. Yosepin Monim
3. Ningsih M. Suebu
4. Kristina Monim
5. Arlyn Meyerary
6. Lamek Monim
7. Yubelina Malo
8. Medinus Wenda
9. Bocis Wisal
10. Risma Handayani Supardi
11. Rambo Wanimbo
12. Ance Kogoya
13. Yahya kasipdana
14. Yerison Kogoya
15. Brian Natanael Sokoy
16. Mulin Enembe
17. Melati Kea
18. Serly Pahabol.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menjelaskan bahwa jenazah yang berhasil ditemukan hingga hari kelima pascabanjir bandang pada Sabtu pekan lalu sebanyak 105, sebagaimana keterangan dari posko induk bencana di Sentani, kompleks perkantoran Bupati Jayapura.

"Akan tetapi jenazah yang masuk atau dievakuasi ke RS Bhayangkara hanya sebanyak 90 kantong. Jenazah sisanya ada yang sudah langsung dikuburkan oleh keluarga atau kerabat. Jadi jika 43 nama dan 18 nama yang sudah berhasil diidentifikasi itu totalnya 61 jenazah," katanya menerangkan.

Dari total 90 jenazah yang sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara, Kamal kembali menjelaskan bahwa baru 61 korban yang berhasil diidentifikasi, sisanya 29 belum teridentifikasi.

"Ke-29 jenazah ini masih dilakukan proses identifikasi. Kalau jumlah total orang yang dilaporkan hilang di posko induk bencana tersisa 94 orang, dari sebelumnya mencapai ratusan. Ini karena ada yang sudah ditemukan dan berhasil diidentifikasi," katanya. (*)

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019