Yang terdampak parah yakni Kelurahan Srengsem, sehingga sebanyak 55 personel BPBD diturunkan di sana hingga saat ini untuk membantu melakukan pembersihan
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung mengerahkan sedikitnya 150 personel untuk membantu masyarakat membenahi dampak dari banjir yang terjadi pada Sabtu (9/3) malam.

"Hingga saat ini 150 personel kami masih terbagi di beberapa titik lokasi," kata Sekertaris BPBD Bandarlampung, M.Rizki, saat dihubungi di Bandarlampung, Senin Malam.

Dia menjelaskan, terdapat sembilan kelurahan yang terdampak banjir beberapa waktu lalu, dengan ratusan rumah terendam air dengan ketinggian 20 cm hingga 1,5 m dan dua rumah rusak berat serta satu rumah hanyut tersapu air.

Sembilan kelurahan yang  sudah terdata yakni Kelurahan Srengsem, Campang raya, Karang Maritim, Jagabaya, Kedamaian, Kapuk Pidada 2, Bumiwaras, Garuntang, dan Kotabaru.

"Data ini belum semuanya, bisa jadi bertambah lagi, dan berapa ratus rumah yang terdampak juga belum bisa dipastikan," kata dia.

Rizki mengatakan, dari sembilan kelurahan tersebut yang terdampak parah, yakni Kelurahan Srengsem, sehingga sebanyak 55 personel BPBD diturunkan di sana hingga saat ini untuk membantu melakukan pembersihan.

Kemudian di lokasi - lokasi terdampak banjir lainya personel BPBD juga dikerahkan untuk tetap membantu masyarakat melakukan pembersihan dengan jumlah bervariasi disetiap Kelurahan tergantung dari dampak kerusakan yang disebabkan oleh banjir dengan paling sedikit delapan personel di satu kelurahan.

"Rencananya di sana juga akan kami bangun jembatan baru dan talud, sesuai perintah Wali Kota Bandarlampung Herman HN," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Bandarlampung untuk tidak membuang sampah di kali/sungai yang dapat mengakibatkan meluapnya air ke permukaan.

Rizki mengingatkan masalah banjir bukanlah masalah pemerintah saja namun masalah bersama, sehingga masyarakat juga harus mempunyai kesadaraan akan dampak yang terjadi apabila mereka masih membuang sampah pada kali/sungai.

"Karena saat tim membersihkan sungai pascabanjir, terdapat kasur, kursi, lemari, batang pohon, dan lainya menyangkut di kolong jembatan yang mengakibatkan air meluap," tambah Rizki.

Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Dian Hadiyatna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019