Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, akan membangun hunian tetap (huntap) untuk korban bencana pergerakan tanah di Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga dan Desa Gunung Wangun, Kecamatan Cibeber.

"Kami berharap pekan depan sudah direalisasikan pembangunan huntap itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak, Madias saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah hingga kini masih tinggal di lokasi permukiman, seperti warga Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga. Mereka menempati lokasi tersebut belum dilakukan tenda pengungsian karena masih dinyatakan relatif aman.

Namun, BPBD merekomendasikan masyarakat yang tinggal di Desa Sudamanik sebanyak 165 jiwa dan 115 rumah yang rusak dan beberapa unit di antaranya roboh harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Begitu juga warga di Desa Gunung Wangun, Kecamatan Cibeber yang kini ditampung di tenda pengungsian BPBD sebanyak 36 jiwa dari 19 kepala keluarga harus dilakukan relokasi.

"Kami khawatir jika tidak dilakukan relokasi menjadi korban longsoran tanah yang dahsyat, terutama warga Desa Gunung Wangun dengan topografi pegunungan," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda bencana pergerakan tanah guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ia mengharapkan masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah mau direlokasi ke lokasi yang sudah ditentukan.

BPBD Lebak sudah menetapkan status tanggap darurat untuk retakan tanah di Desa Gunung Wangun sejak tanggal 16 Januari sampai 7 April 2019.

Sedangkan, bencana retakan tanah di Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, diberlakukan tanggap darurat sejak 25 Januari sampai 23 April 2019.

"Kami bekerja keras untuk penanganan korban bencana retakan tanah agar mereka terlayani dengan baik, termasuk bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar," katanya.

Baca juga: BPBD Lebak catat 93 rumah rusak akibat pergerakan tanah
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur terancam longsor akibat pergerakan tanah
Baca juga: 12 rumah warga terdampak pergerakan tanah di Kuningan

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019