Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) menginisiasi ruang rawat inap khusus remaja di atas 11 tahun yang terletak di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta.
     
"Ruang rawat anak ini merupakan pengembangan dari ruang rawat anak di rumah sakit yang sama," ujar Pendiri YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir di Jakarta, Rabu.
    
Rahmi menjelaskan perbedaan kebutuhan antara anak dan remaja, membuat ruang rawat keduanya harus dipisahkan. Terutama dalam hal aktivitas dalam upaya penyembuhan selain hal psikis dan psikologis.
    
Dengan memberikan perhatian dan dukungan psikososial kepada pasien kanker diharapkan dapat mengatasi tekanan psikologis pasien, serta dapat mempertahankan kualitas hidupnya.
    
"Kami berharap dengan adanya ruangan ini, maka pasien kanker remaja semakin termotivasi untuk sembuh."
    
Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Abdul Kadir, mengatakan dengan memberikan kenyamanan ruang inap juga memberikan privasi tersendiri selama mereka menerima pengobatan dari tim dokter.
   
"Kami juga terus mengupakan untuk menciptakan ruang rawat inap dengan fasilitas dan orang-orang yang terlatih khusus dalam memberikan asuhan keperawatan, menyediakan lingkungan terapi dan membantu pemulihan mereka," kata Kadir.
    
Meski tidak ada perbedaan tata laksana pengobatan antara pasien anak dan remaja, namun pasien usia remaja membutuhkan privasi yang berbeda dengan anak-anak. Untuk usia remaja, lebih kompleks kebutuhannya dan tim medis pun dapat langsung berkomunikasi tentang penyakitnya tanpa melalui orang tuanya.
    
Kadir menambahkan pasien kanker anak-anak dan remaja perlu dukungan yang luar biasa dalam menjalani pengobatan agar bisa cepat sembuh.
   
Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2015, di Indonesia terdapat sekitar 4.100 kasus kanker anak-anak per tahun, sebagian besar merupakan leukemia atau kanker darah. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0-14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus.
   
Sedangkan data dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, ada lebih dari 175 ribu anak di dunia didiagnosis mengidap kanker, dan sekitar 90 ribu diantaranya meninggal dunia.

Baca juga: Jenis kanker pada anak selain leukemia
Baca juga: Kanker darah pada anak cenderung lebih cepat disembuhkan
Baca juga: Penanganan penyakit kanker pada anak rumit

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019