Sukoharjo (ANTARA News) - Koordinator Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Khizanaturrohmah mengatakan potensi besar perempuan sebagai calon pemilih dalam pemilu harus memperoleh edukasi tentang calon presiden.

"Pemilih terbanyak merupakan kaum perempuan. Namun, masih banyak yang belum mendapat edukasi secara komprehensif tentang calon presiden yang akan maju," kata Khizanaturrohmah saat rapat koordinasi Jaringan Perempuan NU di Sukoharjo, Kamis.

Oleh karena itu, lanjut dia, perempuan NU bertugas untuk memberikan edukasi tentang calon pemimpin yang akan dipilih dalam pemilu berdasarkan rekam jejaknya.

Menurut dia, dilihat dari prestasinya, pilihan jatuh pada Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Ma`ruf Amin.

Ia menyebut rekam jejak prestasi Jokowi sebagai presiden tidak hanya berhasil dalam pembangunan fisik, tetapi juga sumber daya manusia.

"Pendidikan, kesehatan, termasuk perhatian kepada pesantren dan madrasah," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Rapat Koordinasi Jaringan Perempuan NU Kabupaten Sukoharjo Istiqomah Hasan mengatakan bahwa ribuan perempuan NU kabupaten ini siap bersatu memenangkan Jokowi-Ma`ruf.

"Setelah rakor, kami akan berkonsolidasi dan berkeliling untuk kemenangan Jokowi-Ma`ruf," katanya.

Ia meminta perempuan-perempuan NU jangan berpaling, apalagi sampai meninggalkan Jokowi-Ma`ruf.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan Capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019