Kendari (ANTARA News) - Menteri Agama  Lukman Hakim Saifudin  meresmikan penggunaan gedung kuliah terpadu dan peletakan batu pertama pembangunan gedung laboratorium terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dalam kunjungan kerjanya ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.

Saat peresmian penggunaan gedung kuliah terpadu IAIN Kendari, Lukman berharap  semua fasilitas dari gedung itu bisa dimaksimalkan penggunannya dalam mendukung proses belajar mengajar di kampus itu.

"Jangan sampai ada ruangan yang tidak termanfaatkan, gedung mewah ini harus menjadi ladang pencetak kaum-kaum intelektual yang kelak menjadi pencerah di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Dikatakan dia, tantangan khususnya para kaum intelektual muslim di Indonesia dan dunia adalah memberikan pencerahan pemahaman agama yang benar.

"Karena IAIN adalah komunitas intelektual, sehingga menyangkut pengembangan Islam di Indonesia adalah harus menjadi terdepan, karena kitalah yang paling miliki otoritas atau kewenangan untuk berbicara tentang Islam," katanya.

Gedung kuliah terpadu tersebut menghabiskan anggaran Rp38 miliar dari Program Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dimulai tahun 2018.

Kemudian saat peletakkan batu pertama pembangunan gedung laboratorium di kampus tersebut, Lukman Hakim mengatakan, pembangunan gedung laboratorium terpadu tersebut sebagai bukti perhatian pemerintah terhadap peningkatan dan penambahan fasilitas terhadap semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.

"Salah satu yang menjadi perhatian kita adalah IAIN Kendari ini, dan bisa kita lihat perkembangannya saat ini, IAIN Kendari telah menjadi salah satu PTKIN yang berkembang pesat di Indonesia," katanya.

Rektor IAIN Kendari, Nur Alim, mengapresiasi kepedulian dan perhatian Kementerian Agama terhadap IAIN Kendari yang senantiasa memberikan bantuan untuk peningkatan fasilitas pendukung perkuliaan di kampus tersebut.

"Meskipun jabatan saya tinggal sekitar dua pekan lagi, namun saya berharap Kementerian Agama bisa terus memberikan lagi bantuan untuk pembangunan berbagai fasilitas pendukung perkulian di kampus biru ini," katanya.

Dalam kesempatan kunjungan itu, Menag juga meresmikan tujuh balai nikah (Kantor Urusan Agama) dan manasik haji.

Selain peresmian sarana tersebut, Menteri Agama juga menghadiri dan membuka rakerwil Kemenag se-Sultra di Kendari.

Saat membuka rakerwil Kemenang se-Sultra, Lukman Hakim mengatakan, setiap rakerwil yang dilakukan esensinya adalah ajang untuk melakukan evaluasi, mengubah dan mengembangkan program yang selama ini telah dilakukan.

"Melalui rakerwil ini saya mohon semua program yang telah dibahas dan ditetapkan pada Rakerwil 2018 lalu agar segera direalisasikan. Jangan ada penundaan karena alasan administrasi," kata menteri.

Ia mengatakan, 2019 ini merupakan tahun kualitas, sehingga harapannya sebelum berakhir masa pemerintahan periode ini pada Oktober mendatang  semua program sudah terealisasi minimal 90 persen.

"Jangan seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki semester berikutnya tahun berjalan terkadang belum sampai 50 persen program berjalan. Karena ini harus kita kawal bersama program agar segera direalisasikan dan dirasakan masyarakat," katanya.

Baca juga: Kuota beasiswa bidikmisi IAIN Kendari 160 orang
Baca juga: Menteri Agama resmikan IAIN Kendari

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019