Kami merasa senang anak-anak sekolah dan masyarakat sudah memahami kesiapsiagaan bencana
Pandeglang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo  meminta masyarakat pesisir Pandeglang, Banten, harus siaga bencana setelah bencana tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, 22 Desember 2018.

"Kami perintahkan Kementerian Sosial agar melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir melalui program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana (KSB)," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Senin.

Pelaksanaan edukasi kepada masyarakat pesisir melalui program TMS dan KSB dapat meningkatkan pemahaman kesiapsiagaan bencana alam.

Selama ini, pesisir Pandeglang masuk daerah rawan bencana tsunami.

Karena itu, melalui TMS dan KSB diharapkan masyarakat mampu menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana tsunami.

"Kami merasa senang anak-anak sekolah dan masyarakat sudah memahami kesiapsiagaan bencana. Bencana itu kita harus syukuri apapun yang terjadi dari Allah SWT," katanya menjelaskan.

Jokowi mengatakan, Indonesia masuk ke dalam "ring of fire" atau cincin api pasifik, sehingga rawan mengalami gempa bumi, letusan gunung hingga tsunami.

"Saya ingin memastikan bahwa edukasi kebencanaan berjalan baik, karena kita tidak tahu bencana itu kapan akan terjadi," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut juga, Jokowi berdialog dengan siswa siswi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Masyarakat Kampung Siaga Bencana.

Jokowi menanyakan kepada tiga orang tersebut apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

"Kalau ada gempa, kita pegang kepala, cari meja dan ngumpet dibawahnya, setelah bencana reda saya akan lari keluar," kata Muhamad Alan anak SDN 1 Panimbang.

Jokowi juga menanyakan kesiapsiagaan kepada salah satu warga Kampung Siaga Bencana (KSB) yaitu Ahmad Suryadi.

Ahmad mengatakan, dirinya saat terjadi bencana bersama camat dan tagana melakukan evakuasi warga di wilayah Kecamatan Panimbang. 

"Alhamdulillah saat bencana kami melakukan evakuasi selama 24 jam bersama bapak camat dan tagana memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, program kegiatan ini dinamakan edukasi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.

Kegiatan edukasi itu menindaklanjuti arahan Jokowi untuk mengurangi risiko kebencanaan.

"Kami yakin melalui edukasi kesiapsiagaan bencana itu masyarakat dapat memahami untuk penyelamatan jiwa ketika terjadi bencana alam," katanya.

Baca juga: Presiden tiba di Banten tinjau pendidikan kebencanaan untuk siswa siswi
Baca juga: Dispar Banten sebut Anyer aman untuk dikunjungi wisatawan


 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019