Muara Teweh (ANTARA News) - Sebanyak 134 orang karyawan perusahaan kelapa sawit PT Berjaya Argo Kalimantan (BAK) yang arealnya berada di wilayah Kecamatan Montallat terpaksa tidur di parkiran gedung DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

"Sejak Senin (11/2) malam mereka tidur di tempat parkir gedung yang terletak di bawah gedung dewan," kata Camat Montallat Mastur yang ditemui di gedung DPRD Barito Utara, Selasa malam (12/2).

Mereka menuntut DPRD menyelesaikan permasalahan dengan pihak perusahaan yang belum membayar gaji mereka, sehingga kini mereka mengaku kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

 Mastur mengharapkan,  pihak manajemen PT BAK segera berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahannya dengan karyawan yang sudah beberapa bulan terjadi.

Sesuai instruksi Bupati Barito Utara Nadalsyah pada Senin (11/2) malam saat mengunjungi para karyawan PT BAK yang bermalam di kantor dewan, permasalahan itu akan dirapatkan guna mencari solusinya.

"Jadi kita menunggu rapat, petunjuk dan arahan dari pimpinan terkait masalah ini," ucap Mastur.

Dia mengatakan dalam mencari penyelesaian terkait masalah ini pula, pihak kecamatan Montallat siap bersinergi dengan instansi terkait lainnya.

Terhadap para karyawan PT BAK yang menginap di dewan, dia juga berpesan agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan, serta juga kebersihan lingkungan.

"Sekda Barito Utara Jainal Abidin dan pemerintah kecamatan, memberikan mereka makanan untuk di konsumsi, menyediakan air dan menempatkan mobil dan petugas dari dinas kesehatan, yang memberikan pelayanan berobat gratis kepada para karyawan yang menderita sakit," katanya.

Ratusan karyawan PT BAK sejak Oktober sampai Desember 2018 tidak menerima gaji sebagaimana mestinya  dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Kamawen, Kecamatan Montallat tersebut.

Para karyawan ini terdiri dari orang dewasa sebanyak 85 orang dan anak-anak 48 orang.

Mereka mengaku sudah kehabisan ongkos, dan memilih untuk berdiam di Kantor DPRD Barito Utara, hingga ada kejelasannya terkait persoalan tuntutan mereka yakni kapan perusahaan menunaikan kewajibannya untuk membayar gaji dan tunjangan THR Natal karyawan yang tertunggak.

Sementara Sekretaris Daerah Pemkab Barito Utara Jainal Abidin pemerintah daerah sampai Selasa malam masih menyiapkan makan malam untuk orang yang masih bertahan di DPRD setempat.

"Mudah-mudahan mereka segera berkenan pulang kembali ke Kamawen," kata Jainal.

Baca juga: Perusahaan di Barut diminta bayar THR H-7
Baca juga: Presiden minta tidak terus tanam kelapa sawit

 

Pewarta: Kasriadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019