Badung, Bali (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya bisa saja menggelar kongres luar biasa jika pemilik suara (voters) mengajukan permintaan untuk itu 

"Kalau memang voters meminta itu, ya, silakan saja," ujar Edy usai mengikuti acara makan malam dengan seluruh elemen PSSI sebelum menjalani kongres tahunan di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu.

Namun, Edy mengingatkan bahwa pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) memiliki aturan yang harus dipatuhi.

Regulasi tersebut tercantum dalam pasal 30 Statuta PSSI. Di sana tertera, KLB hanya bisa digelar jika 50 persen atau 2/3 delegasi membuat permohonan tertulis untuk itu.

KLB akan diadakan oleh komite eksekutif PSSI tiga bulan setelah permintaan resmi itu diterima. Seandainya tidak juga digelar, anggota dapat melangsungkan kongres sendiri atau bisa pula meminta bantuan FIFA.

Adapun KLB sendiri dilaksanakan salah satunya untuk mengganti kepengurusan PSSI termasuk ketua umum.

Namun, secara tersirat Edy Rahmayadi menyatakan tidak ingin mundur dari posisinya yang akan berakhir pada tahun 2020.

"Masa saya tinggalkan PSSI saat sedang morat-marit? Kan tidak manusiawi," tutur dia.

PSSI sendiri akan menggelar kongres tahunan atau kongres biasa pada Minggu (20/1) di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali.

Dalam kegiatan tersebut, secara umum PSSI akan melakukan evaluasi kegiatan organisasi selama satu tahun ke belakang dan rencana kerja tahun berikutnya atau tahun 2019. 

Sampai berita ini diturunkan, PSSI belum menerima permintaan resmi KLB dari para anggotanya.

Baca juga: Kongres Tahunan PSSI tidak bahas pengaturan skor
 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019