Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan debat calon presiden Pilpres 2019 dengan baik dan  berlangsung semarak.
   
"Tentunya debat berjalan dengan baik dan Komisi Pemilihan Umum telah menyelenggarakan dengan sangat baik," kata Pramono kepada Antara ditemui usai acara debat Pilpres 2019 di Gedung Bidakara, Jakarta pada Kamis malam.
   
Menurut Pramono, perbedaan misi dan program yang disajikan oleh masing-masing calon presiden maupun wakil presiden hal yang wajar.
   
Dengan penjabaran program itu, jelas Pramono, akan memberikan informasi dan keterangan tentang kapasitas masing-masing capres-cawapres.
   
"Bahwa kemudian dalam debat ada perbedaan, inilah fungsi debat sehingga rakyat diberikan pilihan terhadap itu," kata Pramono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.
   
Dia menambahkan pernyataan yang diberikan oleh Capres dan cawapres nomor urut 01 saling melengkapi.
   
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menjelaskan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada capres-cawapres nomor urut 01 dapat dijawab dengan baik.
   
Djarot menilai kendati cawapres Ma'ruf Amin terlihat grogi pada segmen awal, namun mantan Ketua MUI itu dapat menjelaskan secara gamblang dan jelas pada segmen mengenai HAM dan terorisme.
   
Selain itu, Djarot menjelaskan Tim Kampanye Nasional akan kembali mempersiapkan Jokowi-Amin untuk debat kedua pada 17 Februari 2019.
 
.


    "Ini akan seru karena debatnya antar capres. Akan lebih dalam, kita berharap betul-betul debatnya lebih dalam dan konkrit dan bisa selesaikan masalah," kata Djarot.
    Debat berikutnya yang akan dilaksanakan di Hotel Fairmont akan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
    Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin, serta pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno telah mengikuti debat perdana Pilpres 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme. ***2***

(T.B019/

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019