Langkah yang kami lakukan adalah menyerahkan kantong tersebut ke Tim DVI Polri untuk diidentifikasi
Jakarta (ANTARA News) - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air akan menyerahkan kantong jenazah yang berisi tulang-tulang korban kecelakaan pesawat PK LQP nomor penerbangan JT 610 seberat 7 kilogram kepada Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia. 

Manajer Stasiun Lion Air Bandara Halim Perdanakusuma, Febri Eka Setiawan, usai konferensi pers di Terminal Kontainer Internasional Jakarta 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, menyatakan hal itu. 

Tim pencarian dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga mengangkut tulang korban seberat 7 kilogram selain menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang beberapa waktu lalu.

Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, mengatakan, mereka akan segera menyerahkan kantong tulang kepada Lion Air. 

"Yang masih sisa memang tulang, nanti diserahkan kepada Lion sebagai tanggung jawab. Dan nanti akan diserahkan ke pihak yang mampu identifikasi," katanya. 

Ia mengatakan, tidak mengambil serpihan pesawat karena cenderung sudah tidak diperlukan dalam investigasi. 

"Sudah tidak ada lagi dari hasil observasi serpihan yang bisa diambil karena sudah tidak bermanfaat penyidikan, jadi tidak diteruskan," katanya. 

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto, mengatakan, untuk selanjutnya dilakukan pembersihan dan pengeringan CVR sebelum diunduh. 

"Selanjutnya akan diproses kotak hitam di KNKT melalui pengeringan dan pengunduhan data. Proses ini sampai lima hari," katanya. 

Baca juga: Menhub apresiasi KNKT dan TNI AL temukan CVR Lion Air JT 610

Baca juga: Data CVR Lion Air diyakini tidak rusak

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019