Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan sebanyak 102 gardu masih padam pasca terjangan tsunami Selat Sunda di pesisir Kabupaten Pandeglang, Sabtu (22/12) malam. 

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka di Jakarta, Minggu mengatakan tiang listrik yang rusak ada sebanyak 41 buah. 

Sementara itu, 146 gardu listrik sudah dapat kembali menyala. PLN mengupayakan hari ini Minggu (23/12) jaringan listrik terdampak tsunami Selat Sunda bisa dipulihkan. 

I Made Suprateka mengatakan jaringan listrik banyak yang putus diakibatkan terkena pepohanan yang tumbang akibat sapuan tsunami. 

Saat ini PLN sudah mengirimkan teknisi dan bantuan ke lokasi terdampak bencana. Sebanyak 36 ambulance dikirimkan untuk disiagakan di lokasi.  Data terbaru hingga pukul 14.00 WIB PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan data sebanyak 23 peserta family gathering PLN diketahui meninggal dunia terdampak dari tsunami Selat Sunda. 

Peserta family gathering merupakan rangkaian acara dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana Tsunami di Tanjung Lesung pada Sabtu malam (22/12), kata Made.

Hingga pukul 14.00 wib,  korban selamat berjumlah 137 orang (termasuk korban luka berat). Korban meninggal  23 orang,  dan korban terdata namun belum ditemukan atau belum bisa hubungi sebanyak 65 orang. 

Total keseluruhan peserta gathering sebanyak 260 orang. "Kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban, kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka. 

Baca juga: BNPB minta warga jauhi pantai antisipasi tsunami susulan
Baca juga: Kementerian Kominfo sebut sebagian besar layanan seluler berfungsi normal
Baca juga: Wapres sebut tsunami Selat Sunda kejadian yang tidak biasa


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018