Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyampaikan penghargaan kepada para pekerja migran Indonesia yang telah bekerja keras di luar negeri guna menopang pendapatan keluarga dan menyumbang devisa bagi negara.

Dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Pekerja Migran Internasional di Sukabumi, Selasa, Wakil Presiden mengatakan bahwa menjadi pekerja migran tidaklah mudah, karena membutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan bahasa, iklim, budaya dan kebiasaan masyarakat di negara lain.

Dan pada akhirnya tidak semua pekerja migran bisa menuturkan cerita bahagia, ada yang harus menanggung duka dan kesedihan ketika bekerja di luar negeri.

Wakil Presiden juga mengemukakan pentingnya warga yang ingin bekerja ke luar negeri membekali diri dengan kekuatan mental, kemampuan fisik, kemampuan bahasa, pengenalan budaya tempat kerja yang baik, serta ketrampilan yang baik.

Para pekerja migran yang telah kembali dari luar negeri, ia melanjutkan, dapat membagikan pengalaman kepada mereka yang yang ingin bekerja di luar negeri.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para ibu-ibu dan bapak-bapak yang telah kembali ke dalam negeri dan harapan memanfaatkan pengalaman dan pendapatannya selama di luar negeri, dan bagi yang ingin berangkat tentu belajar meningkatkan kemampuannya lebih baik sehingga mendapatkan pendapatan lebih baik apabila di masa datang ke luar negeri," katanya.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan saat ini ada sembilan juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan pemerintah terus berusaha meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada para pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di berbagai negara.

Hari Pekerja Migran Internasional diperingati setiap 18 Desember berdasarkan Konvensi Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran Dan Anggota Keluarganya (melalui Resolusi No. 45/158) pada 18 Desember 1990 di New York Amerika Serikat. 

Acara peringatan Hari Pekerja Migran Internasional di Sukabumi juga mencakup pemberian penghargaan Indonesia Migrant Award 2018.

Baca juga:
Indonesia-Taiwan kerja sama perlindungan pekerja migran
ILO soroti pentingnya sistem perlindungan pekerja migran

 

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018