Medan (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly meminta Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Medan terus meningkatkan pelayanan publik dan tertib pemasyarakatan.

"Peningkatan layanan itu tentunya harus diawali dengan pelayanan yang memenuhi standar kualitas serta sesuai dengan harapan dan kepuasan masyarakat," kata Yasonna di Medan, Jumat.

Hal itu dikatakan Menkum dan HAM pada Pencanangan Gerakan Tertib Pemasyarakatan, Pelayanan Publik Berbasasis HAM dan Desa/Kelurahan Sadar Hukum di Sumatera Utara, di Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan.

Peningkatan layanan kepada masyarakat itu, menurut dia, merupakan tugas Lapas? dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

"Kita segera melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman saat ini," ujar Yasonna.

Ia mengatakan, Lapas Klas IA Medan pada tahun ini akan dijadikan sebagai sasaran Gerakan Tertib Pemasyarakatan dan Pelayanan Publik Berbasis HAM.

"Lapas-Lapas lainnya segera menyusul pada tahun depan untuk menerapkan Gerakan Tertib Pemasyarakatan dan Pelayanan Publik Berbasis HAM," katanya.

Sebelumnya, Menkumham meresmikan tugu gempa dan tugu durian di Kota Gunungsitoli di Pulau Nias, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di Taman Ya`ahowu,

Pada kesempatan itu Menkumham mengatakan bencana gempa yang terjadi di Pulau Nias pada 2005 adalah sengsara membawa nikmat.

Akibat gempa, Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi(BBR) masuk dan bekerja di Pulau Nias untuk melakukan pembangunan infrastruktur, sehingga pembangunan di Pulau Nias meningkat dengan pesat.

"Sebelum gempa, jika ke Teluk Dalam, Nias Selatan, kita baru sampai delapan jam perjalanan, setelah dilakukan pembangunan jalan oleh BRR, untuk sampai ke Teluk Dalam hanya membutuhkan waktu dua jam," ujarnya.

Baca juga: Kemkumham usulkan standar untuk napi lansia
Baca juga: Napi Sulteng diberi waktu lapor selama tanggap darurat
Baca juga: 33 narapidana berkesempatan ikuti program Kampus Kehidupan
Baca juga: Yasonna Laoly kagumi karya narapidana

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018