Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memuji kekhasan yang dimiliki oleh Universitas Aisyiyah Muhammadiyah (Unisa) Yogyakarta dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
   
"Ya (Unisa) ini memiliki sebuah kekhasan. Saya melihat dosennya 80 persen lebih adalah perempuan-perempuan mandiri dan pandai sehingga saya kira mengajarkan kepada anak didiknya juga lebih mudah. Saya lihat mahasiswanya juga sebagian besar perempuan," kata Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Unisa Yogyakarta, Kamis.
   
Presiden mengunjungi sejumlah fasilitas yang dimiliki oleh kampus tersebut misalnya ruang aktinoterapi, ruang terapi stroke, ruang terapi latihan, dan sejumlah ruangan lainnya.
   
"Yang kedua memang kita ingin sekarang ini melihat hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia baik tadi di madrasah muallimin muallimaat, maupun di sini kita melihat, kemudian kekuatan-kekuatan apa yang ada," tambah Presiden.
  
Presiden pun menilai kampus-kampuslah yang nantinya berperan penting untuk pembangunan sumber daya manusia Indonesia selanjutnya.
   
"Di Universitas Aisyiyah di Yogyakarta ini saya melihat fokusnya juga berbeda-beda. Saya kira kekuatan-kekuatan seperti ini yang nantinya menjadi sebuah peran sentral bagi pembangunan SDM yang kita harapkan ini dilakukan besar-besaran dimulai 2019," ungkap Presiden.
   
Ia menilai bahwa organisasi Muhammadiyah pun sudah berpengalaman di bidang kesehatan dan pendidikan selama puluhan tahun. 
   
"Sebagai contoh tadi misalnya kayak madrasah muallimin, muallimaat itu sudah 1918 dengan gedung yang begitu sangat megahnya. Artinya memang ini sebuah perjuangan panjang dari Muhammadiyah di bidang pendidikan yang memang sejak dulu lama digeluti. Bidang kesehatan juga sama," ungkap Presiden.
   
Hadir bersama dengan Presiden saat melakukan kunjungan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, Ketua PP Muhammadiyah Haidar Nasir, pimpinan pusat Aisyiyah yang juga istri dari Haidar Nasir, Noordjannah Djohantini.

Baca juga: Buya Syafii: Hentikan anggapan Jokowi kurang perhatian terhadap Islam
Baca juga: Presiden bantu bangun kampus Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Baca juga: Presiden ganti pembagian sepeda jadi bagi-bagi foto

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018