Memang ada masalah namun jangan dihina karena saya menyaksikan di dalam penjara mereka dicambuk dengan rotan. Saya bicara keras di parlemen Malaysia agar tidak terjadi lagi."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ketua DPD RI Oesman Sapta menemui Ahli Parlemen Port Dickson Malaysia Anwar Ibrahim pada Rabu membahas berbagai hal, salah satunya perlindungan terhadap tenaga migran Indonesia yang bekerja di Malaysia.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Parlemen Malaysia karena memang harus ada solusi bagi perlindungan pekerja migran Indonesia yang berada di Malaysia," kata Oesman di Gedung Parlemen Malaysia, Rabu.

Oesman mengatakan hubungan Anwar Ibrahim dengan Indonesia sudah sangat dalam, sehingga saat ini tinggal membuat terobosan-terobosan baru kedepannya.

Dia mengatakan saat ini ada sekitar 2 juta tenaga kerja serta 13.000 pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah Indonesia di Malaysia.

"Hubungan Dato' Anwar Ibrahim dengan Indonesia sudah sangat dalam, kita tinggal buat kreasi baru kedepannya, jadi harus sabar," ujarnya.

Ahli Parlemen Malaysia, Anwar Ibrahim pun menyatakan kesediaannya membantu pemerintah Indonesia dalam penanganan dan perlindungan  tenaga migran Indonesia di Malaysia.

Dia mengaku menyaksikan bagaimana tenaga migran Indonesia dicambuk di dalam penjara Malaysia, padahal mereka tidak berbuat kriminal.

"Memang ada masalah namun jangan dihina karena saya menyaksikan di dalam penjara mereka dicambuk dengan rotan. Saya bicara keras di parlemen Malaysia agar tidak terjadi lagi," ujarnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan tindakan tidak manusiawi tersebut kepada menteri terkait di Malaysia untuk segera diambil kebijakan.

Anwar juga peduli terhadap anak-anak tenaga migran Indonesia yang belum mendapat pendidikan yang layak sehingga dirinya berencana membuka lahan di Johor untuk membangun sekolah bagi anak-anak tenaga migran.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018