Jakarta (ANTARA News) - Point guard anyar CLS Knights Indonesia Wong Wei Long menginginkan kemenangan dari laga perdana Liga Bola Basket ASEAN (ABL) musim 2018-2019 kontra Saigon Heat di CIS Arena, Ho Chi Minh, Vietnam, Minggu (18/11), demi kebahagiaan suporter.

"Semua pemain antusias menghadapi laga pertama ABL dan ingin memberikan kemenangan untuk para fans kami," ujar Wong, dikutip dari keterangan resmi CLS di Jakarta, Jumat.

Menurut pemain berkebangsaan Singapura tersebut, dirinya dan rekan-rekan sudah bekerja keras demi menjalani ABL.

Skuat CLS, dia melanjutkan, sudah menjadi kesatuan solid yang mampu melengkapi satu sama lain.

"Saya percaya tim ini memiliki kualitas yang bagus untuk menghadapi ABL," tutur Wong.

Sementara terkait persiapan menghadapi Saigon, Wong menegaskan tidak ada kendala berarti yang ditemui CLS.

Apalagi, mereka telah menjalani beberapa laga pra-musim termasuk tiga laga uji coba melawan Westports Malaysia Dragons (dua kali) dan Pacific Caesar Surabaya.

CLS memenangkan tiga pertandingan persahabatan tersebut meski dianggap belum tampil 100 persen.

"Staf kepelatihan sudah melakukan evaluasi laga-laga tersebut dan sudah memberitahu kami apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan," kata Wong.

ABL 2018-2019 menjadi ABL pertama Wong Wei Long bersama CLS Knights Indonesia setelah sebelumnya membela klub Singapura, Adroit di Liga Super Bola Basket Thailand dan di turnamen Malaysia Hoops Challenge 2018.

Nama Wong Wei Long besar bersama klub Singapura, Singapore Slingers. Bersama Slingers, dia berlaga di ABL sejak tahun 2009 hingga 2016 dan menjadi pemain terbaik (MVP) untuk kategori pemain lokal di kompetisi tersebut pada musim 2014 dan 2015-2016.

Walau berkebangsaan Singapura, Wong memiliki kedua orang tua berdarah Indonesia. Oleh karena itulah, sesuai aturan baru ABL untuk musim 2018-2019, dia dianggap pemain lokal di CLS.

Sebelumnya, tepatnya pada musim 2017-2018, ABL menerapkan aturan komposisi pemain satu klub yakni memiliki maksimal dua pemain asing kelahiran negara di luar Asia Tenggara (world import) dan dua pemain keturunan Asia Tenggara (heritage player).

Namun mulai 2018-2019, aturan diubah menjadi setiap klub dapat mengontrak maksimal tiga pemain world import, tanpa heritage player. Namun, pemain dengan garis keturunan negara asal klub dianggap pemain lokal. 

Di CLS, ada dua pemain yang berdarah Indonesia yakni Wong Wei Long dan Brandon Jawato (keturunan Indonesia-Amerika Serikat). Sementara tiga pemain world import yaitu Montay Brandon (forward), Maxie Esho (center) dan Stephen Hurt (center).

Baca juga: Jelang liga bola basket ASEAN, CLS harus jaga konsistensi permainan
 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018