Jakarta (ANTARA News) - Seorang perempuan keluarga korban Lion Air JT 620 jatuh pingsan ketika menghampiri peti jenazah yang diserahkan Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur pada Jumat malam.

Pantauan Antara di lapangan menyebutkan seorang perempuan dari keluarga korban atas nama Tami Julian (laki-laki, 25 tahun) menangis tersedu ketika menghampiri peti jenazah. Tak lama setelah itu, perempuan tersebut pingsan dan dibopong menggunakan kursi roda oleh tim psikologi keluarga.

"Kami atas nama pimpinan RS Polri dan tim DVI turut berduka cita yang sangat mendalam kepada penumpang Lion Air teridentifikasi ini. Kami berdoa semoga korban khusnul khotimah dilapangkan jalannya, diterima seluruh amal ibadahnya dan diampuni seluruh khilaf salahnya dan bagi keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," kata Humas RS Polri Said Sukanto, Kombes Pol Sumirat di Jakarta pada Jumat malam.

Dua jenazah lain yang diserahkan kepada keluarga pada Jumat malam atas nama Ahmad Mughni HS (laki-laki, 45 tahun) dan Hardy (laki-laki, 31 tahun).

Sementara itu bagi keluarga korban yang ditinggalkan akan mendapatkan akte kematian dengan mudah berdasarkan jaminan, yakni dengan syarat surat keterangan kematian dari rumah sakit.

Tim Disaster Victim Identificafion (DVI) telah berhasil mengidentifikasi 95 korban dengan mengandalkan 80 hingga 100 sampel DNA dari 195 kantong jenazah dan 666 body part. Proses identifikasi akan terus dilakukan hingga 23 November mendatang. 

Baca juga: Dukcapil permudah keluarga JT 610 dapatkan akte kematian
Baca juga: DVI kembali identifikasi tiga korban JT 610

Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018