Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi Palu, termasuk relokasi hunian warga terdampak bencana ke area baru yang lebih aman di sekitar Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Daerah-daerah yang likuifaksi itu akan dihindari, tidak boleh ada bangunan lagi. Daerah Palu-Koro yang di atasnya sesar harus dihindari," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil usai Sidang Kabinet Paripurna mengenai evaluasi penanganan bencana alam di Istana Negara pada Selasa.

Sofyan menjelaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan mengoordinasi kementerian dan lembaga termasuk Kementerian ATR, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral mengkaji lebih lanjut lokasi-lokasi di Kota Palu yang bisa digunakan untuk memindahkan hunian korban gempa.

BPN, ia mengatakan, juga akan mendata kembali tanah warga di Palu.

"Kalau daerah itu tidak bisa lagi dihuni. Kita akan pindahkan," katanya.

Sampai sekarang sebagian korban gempa bumi 28 September, yang disertai tsunami dan likuifaksi, masing tinggal di tempat-tempat pengungsian di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pemerintah berencana membangun wilayah permukiman baru bagi korban bencana yang sebelumnya tinggal di daerah rawan bencana, seperti daerah yang berpotensi mengalami likuifaksi saat gempa.

Baca juga:
Korban likuifaksi Petobo tunggu informasi kepastian relokasi
Pemerintah rencanakan relokasi korban gempa Palu-Donggala

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018