Sungailiat,   (ANTARA News) - Buaya yang menerkam seorang pemancing di Sungai Rimba Beras, Desa Pugul, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis pagi, akhirnya tertangkap setelah dipancing warga dan pawang buaya. 

  "Sehari sebelumnya buaya itu diduga menewaskan warga, kemudian diburu warga, dibantu pawang hingga kemudian tertangkap dan dibawa ke lapangan sepakbola Desa Pugul," kata salah seorang warga, Remi di Sungailiat, Kamis. 

Ia menjelaskan, buaya berjenis kelamin betina itu ditangkap Kamis, sekitar pukul 06.30 WIB. 

 Kapolsek Riau Silip, AKP Irwan, membenarkan bahwa korban, Gebi Pratama (18), tewas akibat serangan buaya di aliran Sungai Rimba Beras, Desa Pugul Kecamatan Riau Silip.

 "Korban yang tercatat sebagai pelajar ini mengalami luka robek di bagian atas kepala, luka robek di bagian bahu sebelah kanan dan luka robek di bagian betis sebelah kiri," kata AKP Irwan. 

 Menurut dia, tidak menutup kemungkinan kejadian serupa akan terulang kembali apabila masih kurang  kesadaran warga untuk menjaga keselamatan diri sendiri.

 Polsek Riau Silip akan terus mengimbau kepada warga agar selalu menjaga keselamatan diri sendiri apabila sedang beraktivitas terutama di sekitar aliran sungai yang diketahui sebagai habihat buaya.

 Sementara menurut Remi, korban bersama dua orang temannya mancing ikan dan udang di sungai yang dikenal terdapat habitat binatang buas ini, hari Rabu (3/10) sore, sekitar pukul 17.00 WIB pancing mereka tersangkut kemudian korban terjun untuk membenahinya.

  Tanpa disadari buaya telah mengintai korban dengan seketika menerkam kaki korban. Korban pun kemudian tak berdaya atas serangan hewan buas ini walau salah satu temannya berupaya menolong dengan menghujam pisau ke tubuh buaya namun tidak berhasil menyelamatkan korban.

 Teman korban lainnya yang melihat itu langsung mencari pertolongan, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB.

 Baca juga: Buaya seberat 400 kg ditangkap warga Bengkalis
Baca juga: BKSDA Jambi lepasliarkan tiga buaya muara

Pewarta: Kasmono
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018