Solok, Sumbar (ANTARA News) - Jenazah terduga teroris Ica Ardeboran (26) alias Rio yang tewas ditembak petugas di Tol Cipali Jakarta dimakamkan di pemakaman keluarga Man Kumbu, Jorong Kapalo Koto, Nagari Batu Banyak, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat malam.

"Pemakaman jenazah telah dipersiapkan keluarganya semenjak siang, setelah pihak keluarga mendapatkan kepastian atas pemulangan jenazah untuk dikebumikan di kampungnya," kata Wali Nagari Batu Banyak Daltoni Mandra, di Batu Banyak, Jumat malam.

Prosesi pemakaman almarhum terlihat berjalan normal meski banyak warga yang ingin melihat dari dekat. Sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah sudah tiba di lokasi penguburan tanpa berhenti di rumah duka.

Menurutnya, sosok almarhum memang tidak begitu dikenal warga. Ica Ardeboran atau Rio memang lahir di kampung itu, namun semenjak kecil sudah meninggalkan kampung dan hidup di perantauan.

Ia pernah tinggal di Kota Padang, dan kemudian merantau ke Jakarta.

Semenjak hidup di rantau, Rio jarang pulang kampung, sehingga wajar sosok almarhum tidak begitu dikenal warga di kampungnya.

Terkait berita yang tersiar atas kematian Rio, warga mengaku terkejut karena tidak menyangka Rio terlibat dalam jaringan terlarang Jamaah Ansharut Daulah (JAD) seperti yang diberitakan.

Warga mengetahui kejadian itu dari pemberitaan di sejumlah media massa.

Ia menjelaskan terkait pemakaman almarhum di kampungnya, warga memang tidak menolak, karena menghormati proses hukum.

Sepupu almarhum Rio, Niko (31) mengatakan Rio adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara.

"Rio memang jarang pulang kampung, dia kemudian menikah dengan orang Majalengka," katanya.

Kapolres Solok Arosuka AKBP Ferry Irawan mengatakan jenazah sudah diantarkan untuk dimakamkan, didampingi oleh ibu dan adiknya.

Ia menyebutkan jenazah terduga teroris dijemput oleh pihak keluarga dengan menggunakan mobil ambulans Baznas Kota Padang.

"Situasi saat penguburan aman, kondusif dan terkendali, sebab kami sudah kirim anggota untuk mengamankan," katanya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018