Sebagian besar adalah penumpang di wilayah Jabodetabek
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang kereta api pada Juli 2018 mengalami kenaikan 11,41 persen menjadi 36,8 juta orang dibandingkan Juni 2018 sebesar 33 juta orang.

"Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 29,1 juta orang atau 79,04 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin.

Peningkatan jumlah penumpang di wilayah Jabodetabek tercatat sebesar 17,13 persen, sebaliknya di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun 5,84 persen dan 6,45 persen.

Sementara, menurut dia, secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari-Juli 2018 mencapai 243 juta orang atau naik 10,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Peningkatan jumlah penumpang periode Januari-Juli 2018 terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera, yaitu naik berturut-turut 10,55 persen, 7,78 persen, dan 11,85 persen," ujar Suhariyanto.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada Juli 2018 sebanyak 4,4 juta ton atau naik 21,66 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat terjadi di wilayah Sumatera yakni 3,1 juta ton atau 69,30 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.

Sedangkan peningkatan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera, masing-masing 60,4 persen dan 9,9 persen.

Secara kumulatif, selama Januari-Juli 2018, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 27,7 juta ton atau naik 16,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: KAI angkut 6,2 juta penumpang selama mudik Lebaran
Baca juga: Tahun ini KRL Jabodetabek ditarget angkut 300 juta penumpang

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018