Mataram (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) HMS Kasdiono meminta pemerintah fokus pada penanganan mental anak-anak pascagempa bumi beruntun yang mengguncang daerah itu.

"Ada satu hal yang perlu diantipasi semua pihak yakni jangan sampai sumber daya manusia (SDM) rusak karena hanya memikirkan recovery bangunan dan infrastruktur tanpa memikirkan mental masyarakat terutama anak-anak," kata Kasdiono di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan SDM NTB akan merosot jika recovery mental anak-anak korban gempa dilupakan. Bagaimana tidak, anak-anak sudah takut masuk sekolah akibat gempa susulan terus terjadi. Hal itu akan berdampak pada rusaknya mental anak, ujung-ujungnya tidak berani sekolah lagi.

"Hal yang perlu dilakukan oleh kita semua, bagaimana supaya anak-anak punya keyakinan dan keberanian masuk sekolah. Apa gunanya recovery bangunan dan infrastruktur, tanpa bangun mental anak-anak yang sudah down akibat gempa," ucapnya.

Ia mengajak pemerintah dan semua pihak juga lembaga terkait untuk meyakinkan anak-anak bahwa mereka penuh keyakinan untuk kembali ke sekolah.

"Cucu saya saja takut bersekolah, buat apa bangunan megah kalau mental anak punah tidak mau bersekolah," katanya.

Kasdiono menegaskan tidak menantang pemerintah untuk recovery bangunan dan infrastruktur yang rusak menjadi lebih bagus, bertujuan orang yang menempati merasa nyaman. Namun, baginya semua itu harus berjalan seimbang antara recovery bangunan juga recovery mental anak-anak dengan memberikan pendampingan mental.

Sebab, menurut dia, saat ini pemerintah daerah sibuk keluarkan imbauan tanggal sekian masuk sekolah. Akan tetapi, tidak pernah memberikan jaminan keamanan terhadap anak-anak.

"Bagaimana kalau anak-anak masih takut masuk sekolah, terlebih mental mereka sudah down takut akan gempa," tegasnya.

Disinggung terkait peran BMKG selaku pemberi informasi akan gempa dan cuaca, Kasdiono menegaskan kalau melihat posisi BMKG, tidak bisa mempredeksi kapan gempa akan berakhir dan berapa kekuatan. Yang terpenting, semua pihak harus meyakinkan mental anak supaya tidak takut akan gempa dan mau bersekolah.

"Jangan lupa, pendidikan itu masih banyak korelasinya terhadap SDM kita di NTB. Orang tua anak-anak juga perlu diberikan pendampingan supaya terus mendorong anaknya bersekolah," kata politisi Demokrat ini.

Baca juga: Jonatan Christie sumbangkan sebagian bonusnya untuk korban gempa Lombok

Baca juga: Kegiatan sekolah belum sepenuhnya pulih di Mataram

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018