Ambon (ANTARA News) - Presiden Federasi Serikat Mikronesia Peter M. Christian dalam lawatannya ke Indonesia berkesempatan mengunjungi kota Ambon yang merupakan tanah kelahiran leluhurnya, sekaligus memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti), Jumat.

Didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff dan Rektor Unpatti M.J Sapteno, Presiden Peter M. Christian banyak menceritakan asal usul leluhur dan latar belakang keluarganya yang berasal dari Negeri Haria di Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah.

"Saya merupakan generasi ketiga Diaspora Ambon yang tinggal di Mikronesia. Bapak saya Marthin Christian Souisa. Banyak keluarga ayah saya di sini. Mudah-mudahan saat pulang kampung ini saya bisa bertemu dengan keluarga besar saya di sini," ujarnya.

Ia juga menjelaskan tentang berdirinya Federasi Serikat Mikronesia yang dideklarasikan sebagai sebuah negara pada tahun 1986, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung negara tersebut untuk masuk dalam organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 1992.

Presiden Peter menyatakan kunjungan pertamanya ke Indonesia atas undangan kenegaraan dari Presiden Joko Widodo.?

Indonesia merupakan salah satu negara yang memainkan peranan penting di dunia Internasional. Karena itu kunjungan kenegaraan ini juga dimanfaatkan untuk membicarakan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk mendorong peran aktif kedua negara dalam memperkuat keamanan regional, mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Sejumlah kerja sama yang akan dilakukan antara Federasi Serikat Mikronesia dengan Indonesia di antaranya di bidang kemaritiman, ekonomi, sosial budaya, "people-to-people contact" dan konektivitas.

Selain itu, membentuk forum konsultasi reguler guna membahas kerja sama konkret kedua negara.

"Sebagai sesama negara kepulauan saya dan Presiden Joko Widodo juga telah bersepakat meningkatkan kerja sama bidang maritim dan peningkatan konektivitas," tuturnya.

Khusus untuk provinsi Maluku, Presiden Peter Christian mengakui memiliki kesamaan geografis dan terbuka peluang untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan, terutama di bidang kelautan dan perikanan yang menjadi sektor unggulan.

"Kerja sama dengan pemerintah Maluku sangat dimungkinkan dan dimulai dari kajian isu strategis tentang maritim yang terjadi di dunia sebagai salah satu landasan pijak membangun kerja sama menguntungkan, sekaligus solusi penyelesaian masalah kelautan saat ini," paparnya.

Presiden Peter M. Christian juga menawarkan peluang kerja sama di bidang pendidikan, baik pertukaran kurikulum pendidikan maupun pertukaran mahasiswa dan dosen dari Maluku dan Federasi Serikat Mikronesia.

"Saya ingin kerja sama di sejumlah bidang ini dapat segera direalisasikan sehingga berdampak besar bagi peningkatan sumber daya manusia maupun peningkatan pembangunan dan perekonomian," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat Maluku untuk menjaga dan melestarikan ekosistem laut sebagai sumber kehidupan utama masa depan dengan tidak membuang sampah.

"Jika laut tetap bersih, terumbu karang akan tumbuh subur dan menjadi rumah ikan. Ikan tuna asal Maluku sangat terkenal dan menjadi incaran negara-negara di dunia," ucapnya.

(T.KR-JA/B/C004/C/C004) 

Baca juga: Presiden Federasi Mikronesia dijadwalkan bersilaturhami keluarganya
Baca juga: Indonesia tawarkan komuter N219 Ke Federasi Mikronesia
Baca juga: Aneh bin ajaib tim sepak bola Mikronesia dibantai 46-0

Pewarta: Jimmi Ayal
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018