Bekasi (ANTARA News) - Kalangan wartawan di Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai penayangan film berjudul "22 Menit" di sejumlah bioskop nasional mendekati situasi nyata kejadian dalam kasus pengungkapan aksi terorisme oleh kepolisian.

"Scane saat penggerebekan sekitar lima orang teroris di salah satu kontrakan di Bekasi adalah kejadian nyata yang pernah saya liput di lokasi kejadian," kata wartawan harian Lampu Hijau yang bertugas di Bekasi, Adi Samler (32) di Bekasi.

Hal itu diungkapkannya usai menghadiri undangan `nonton bareng` film 22 Menit bersama Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto dan jajaran di Bioskop XXI Mega Bekasi Hyper Mal Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Jumat siang.

Menurut dia, penangkapan teroris di Bekasi jelang akhir penayangan itu terjadi di Jalan Topas, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu dan di Kelurahan Paderenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

"Yang saya ingat waktu itu ada dua terduga teroris jaringan bom sarinah Jakarta yang ditangkap di dua lokasi itu dan sepertinya kejadian itu masuk dalam salah satu scane film ini. Mereka mengontrak rumah selama sebulan di sana," katanya.

Dalam perspektifnya sebagai jurnalis di Bekasi, film karya Sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita itu sukses menggarap 80 persen kejadian nyata yang diangkat dalam film action yang layak disaksikan publik.

"Ada beberapa scane yang ceritanya selalu saya ikuti di sejumlah pemberitaan nasional. 80 persen faktanya memang sukses digarap sutradara, namun 20 persen sisanya lebih pada pencitraan kepolisian," katanya.

Dirinya juga mengapresiasi para komposer backsound film tersebut karena perannya yang mampu mempengaruhi emosi penonton.

Meski terbilang film yang menegangkan, namun wartawan onlinebekasi.com, Adi Wirasana (35) cukup terhibur dengan penampilan Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter) Divisi Hubungan Internasional Polri Brigadir Jenderal Krishna Murti sebagai pemeran `kecil` dalam film tersebut.

"Yang bikin saya agak kaget adalah saat Kapolri bersama istrinya berboncengan motor dan ditilang polisi. Ada juga Krishna Murti yang berperan sebagai tukang sate dalam film itu," katanya.

Menurut Adi, film 22 Menit sukses mengangkat sisi kemanusiaan dari para korban aksi terorisme serta menampilkan aksi heroik dari para aparat kepolisian.

"Ada banyak sekali pertanyaan publik seputar sepak terjang teroris di Indonesia yang bisa terjawab dengan menyaksikan film ini," katanya.

Sementara itu, agenda nonton bareng 22 Menit yang digagas Polretsro Bekasi Kota melibatkan sekitar 50 orang undangan dari kalangan wartawan, istri anggota polisi dan Pokdarkamtibmas Kota Bekasi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018