Boyolali (ANTARA News) - Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diimbau tetap waspada saat merayakan Lebaran, kata Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca) Selo.

"Kami mengimbau warga di daerah KRB Merapi yang hendak berlebaran di kampung halaman tetap waspada memantau perkembangan Merapi," kata Camat Selo Jarot Purnomo, di Boyolali, Senin.

Menurut Jarot Purnomo warga bisa memantau langsung kondisi puncak Merapi dan meminta informasi dari instansi terkait soal perkembangannya. Kondisi Merapi hingga kini statusnya tetap waspada. Jarot mengatakan pihaknya berharap warga yang mudik ke wilayah Selo atau melintas jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tetap berhati-hati karena jalan itu merupakan jalur alternatif.

Ia menambahkan, warga yang tiba di kampung halaman Kecamatan Selo agar menjaga kesehatan karena abu erupsi Merapi sangat mengganggu terutama pernapasan dan penglihatan.

"Kami melarang masyarakat untuk sementara mendaki Merapi sampai dinyatakan aman dalam level normal kembali. Pendakian ke puncak ditutup sejak Merapi Meletus," katanya.

Kepada Desa Tlogolele Widodo juga meminta warga tetap waspada karena status Merapi saat ini belum normal.

"Mereka diimbau tetap waspada," kata Widodo.

Kepala BPBD Boyolali Bambanga Sinungharjo mengatakan meskipun Merapi statusnya waspada, tetapi warga Tlogolele sudah tidak ada di tempat pengungsian sementara dan mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, pihaknya tetap mengimbau warga tetap berhati-hati dan waspada terhadap perkembangan Merapi.

Sementara itu, Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi mengungkapkan pada pemudik yang mengarah ke Magelang dan sekitarnya dapat memanfaatkan jalur alternatif SSB saat kondisi Merapi masih aman tidak terjadi erupsi.

"Pemudik selama tidak terjadi gangguan Merapi, jalur itu bisa digunakan dan kondisi jalan cukup mulus," kata Kapolres.

Baca juga: Jonan kabarkan Merapi aman bagi pelancong libur Lebaran

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018