Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang dikelola Bazis Provinsi DKI Jakarta dari tahun ke tahun mengalami tren kenaikan dimana tahun ini ia mengharapkan kenaikan yang signifikan.

Sebelumnya, pada tahun 2016 terkumpul sebesar Rp154 miliar dan pada tahun 2017 sebesar Rp192 miliar. Sehingga untuk raih tren positif, Pemprov DKI siap mendorong pencapaian ZIS Pejabat, Perusahaan, dan Pribadi yang jumlah totalnya baru terkumpul Rp4,2 miliar.
     
“Saya berharap target Bazis DKI sebesar Rp300 miliar tercapai, kita akan bantu dan kita akan dorong capaian itu,” kata Anies di Jakarta Selatan, Kamis, saat penyerahan penghargaan kepada para Muzakki.
     
Acara tersebut diikuti Anies di Peduli Umat yang merupakan event tahunan Bazis Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dalam rangka pengumpulan ZIS dari para Muzakki dan menyalurkannya kepada 4.000 Mustahik.
     
Hasilnya dalam acara tersebut didapat bantuan ZIS untuk biaya penunjang pendidikan sebesar Rp4 miliar lebih dan disalurkan kepada 310 yatim, 1.086 dhuafa, 2.438 guru bantu, 165 petugas masjid dan satu kali bedah rumah bagi dhuafa. Khusus bantuan terbesar, berasal dari Pemkot Jakarta Selatan sebesar Rp3,2 miliar. 
     
Kemudian untuk sekelas BUMD yang terbesar menyumbang adalah Bank BJB Rp1,6 miliar, lalu ada Bank DKI Rp570 juta, diikuti PD Pasar Jaya Rp260 juta, serta Dinas Kesehatan Rp120 juta.

Sementara itu, Anies ikut juga menyumbang sebesar Rp75 juta melalui Bazis.
     
Gubernur menegaskan zakat punya peran penting dalam selesaikan masalah ketimpangan yang ada di Jakarta. Maka mekanisme distribusi bantuan ekonomi lebih efektif dan merata melalui zakat.
       
"Manajemen Zakat harus juga bisa ditingkatkan. Kita berharap perhatian yang diberikan bisa lebih besar," kata Anies.
     
Selain itu, Bazis DKI memiliki berbagai program selain penyaluran zakat, seperti bedah rumah, beasiswa dan bantuan usaha.
     
“Pengelolaan zakat ini penting karena zakat sebagai penyeimbang dan bisa menyelesaikan masalah ketimpangan,” kata Anies.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018